Mahasiswa STIP Tewas

Ibu di Klungkung Bali yang Putranya Tewas di STIP: Pak Presiden, Kapolri & Menhub Tolong Bantu Kami

Peristiwa penganiayaan yang berujung tewasnya mahasiswa Sekolah Ilmu Tinggi Pelayaran (STIP) asal Bali Klungkung, Putu Satria masih memunculkan tanda

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Ibu dari Putu Satria, Ni Nengah Rusmini saat memeluk foto sang putra di ditemui di rumah duka di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, Rabu 8 Mei 2024 - Temui Banyak Kejanggalan, Ibu Putu Satria Yakin Pelaku Pembunuh Putranya Lebih Dari Satu Orang 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA- Peristiwa penganiayaan yang berujung tewasnya mahasiswa Sekolah Ilmu Tinggi Pelayaran (STIP) asal Bali Klungkung, Putu Satria masih memunculkan tanda tanya.

Putu Satria diketahui tewas setelah mendapatkan penganiayaan dari senior atau kakak angkatan di STIP.

Hal inipun memantik keprihatinan dan kepedihan mendalam bagi keluarga Putu Satria di Klungkung Bali.

Baca juga: Catatan Haru Putu Satria, Tugas Saya Berikan Contoh ke Adik-adik

Terlebih kepada ibu Putu Satria, Ni Nengah Rusmini yang tampak masih terpukul atas meninggalnya sang buah hati.

Rusmini pun banyak melihat kejanggalan atas kasus yang dialami putranya hingga meninggal dunia.

Dia meyakini bahwa pelaku bukanlah tunggal, namun lebih dari satu orang.

"Saya lihat banyak kejanggalan, dari apa yang saya lihat dan perkembangan kasus ini. Kenapa hanya satu tersangka, saya yakin pelakunya lebih dari satu orang," ujar Nengah Rusmini saat ditemui di rumah duka, Rabu (8/5/2024).

Saat melihat jenazah sang putra, Nengah Rusmini melihat banyak kejanggalan.

Seperti banyak luka lebam di tubuh dan tangannya, mulut terluka, serta hidung yang mengeluarkan darah.

"Tubuhnya banyak lebam, badan hingga tangan. Juga mulutnya pecah (luka)," ujar Nengah Rusmini yang juga tenaga medis di RSUD Klungkung.

Ia menuntut keadilan dan meminta kasus ini diusut tuntas. Ia ingin terus memperjuangkan keadilan untuk sang putra, yang meninggal dunia di tangan seniornya di STIP Jakarta.

"Bapak presiden, bapak Kapolri, bapak Menteri Perhubungan, tolong bantu kami. Tolong usut kasus ini sampai tuntas, jangan sampai ada yang ditutup tutupi. Kami keluarga menuntut keadilan," ungkap Nengah Rusmini.

Baca juga: Temui Banyak Kejanggalan, Ibu Putu Satria Yakin Pelaku Pembunuh Putranya Lebih Dari Satu Orang

Ia juga meminta rekan-rekan dan orang orangtua taruna di STIP Jakarta, untuk tidak takut melaporkan tindakan kekerasan yang masih terjadi di sekolah kedinasan tersebut.

"Ibu-ibu taruna yang lain, ayo seperti janji kita saat bertemu di Jakarta. Katanya mau melapor dan siap buka-bukan (terkait kekerasan yang juga dialami anak mereka).

Jangan sampai ada seperti anak saya lagi, jangan lagi ada seorang ibu yang hatinya hancur, karena kehilangan anaknya dengan cara seperti ini," ungkap Nengah Rusmini dengan mata berkaca-kaca.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved