Berita Gianyar

AHOK Temesi Tolak Perluasan TPA, Dukung Program Jadwal Sampah Pemkab Gianyar, Simak Alasannya!

Mirna pun memaparkan kondisi TPA Temesi saat ini, sebelum Perbup diterapkan, setiap harinya ada 3.234 ton sampah yang masuk.

Istimewa
Ahok Temesi menolak rencana perluasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang ada di desanya. Dia menegaskan bahwa masyarakat Temesi secara bulat menolak perluasan TPA tersebut. 

TRIBUN-BALI.COM - Kepala Desa Temesi, I Ketut Branayoga atau akrab disapa Ahok Temesi memberikan respons tegas terhadap pemberitaan mengenai kondisi tumpukan sampah di pinggiran jalan yang meresahkan warga Kota Gianyar.

Ia juga menyoroti tentang adanya pihak yang meminta Pemkab Gianyar melakukan perluasan TPA Temesi.

Ahok Temesi menolak rencana perluasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang ada di desanya.

Dia menegaskan bahwa masyarakat Temesi secara bulat menolak perluasan TPA tersebut.

Ia menyatakan bahwa meskipun ada masalah bau busuk dan dampak lainnya di sekitar Kota Gianyar, pihaknya tetap mendukung kebijakan Pemkab Gianyar terkait pengelolaan dan pemilahan sampah.

Baca juga: MALING Buat Bayar Kos, Shela Kaget Emasnya Berganti Imitasi, Babysitter Ini Nekat Kerjai Majikan

Baca juga: SOPIR Truk Diamankan Polisi, Tabrakan Menewaskan Gede Ariawan di Peliatan Gianyar Bali

Baca juga: KECELAKAAN Maut di Subang, Bus Wisata Meluncur Terguling ,10 Siswa & 1 Guru Tewas Usai Study Tour

Ilustrasi sampah - Ahok Temesi menolak rencana perluasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang ada di desanya.

Dia menegaskan bahwa masyarakat Temesi secara bulat menolak perluasan TPA tersebut.
Ilustrasi sampah - Ahok Temesi menolak rencana perluasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang ada di desanya. Dia menegaskan bahwa masyarakat Temesi secara bulat menolak perluasan TPA tersebut. (Made Prasetia/Tribun Bali)

Menurut Ahok Temesi, program pengelolaan sampah telah dijadwalkan dan diterapkan sejak 1 Mei dengan penjadwalan pengangkutan sampah organik, bahan non-organik, dan residu menggunakan kendaraan yang berbeda.

Ia menyampaikan bahwa volume sampah yang masuk ke TPA mengalami penurunan sejak penerapan program tersebut.

Meskipun demikian, Ahok Temesi menyayangkan komentar salah satu anggota DPRD Gianyar yang menentang kebijakan tersebut.

Ia menyoroti kurangnya pemahaman dan kepedulian mereka terhadap kondisi di lapangan, serta dampak yang ditimbulkan oleh TPA terhadap lingkungan sekitar.

Ahok Temesi juga menegaskan bahwa Desa Temesi telah aktif melakukan pemilahan sampah sejak tahun lalu.

"Oleh karena itu, saya menyerukan kepada seluruh warga Kabupaten Gianyar untuk mendukung program pengelolaan sampah yang telah ditetapkan oleh pemerintah," ujarnya, Minggu (12/5).

Dalam penutup pesannya, Ahok Temesi menegaskan bahwa masyarakat Desa Temesi menolak perluasan area TPA yang selama ini hanya mencakup 7 hektare.

Ia mengajak pihak terkait dan warga yang merasa keberatan dengan program tersebut untuk datang langsung ke lokasi TPA dan melihat kondisi tumpukan sampah yang mengganggu tersebut.

"Warga Desa Temesi akan terus memperjuangkan kepentingan dan kesejahteraan masyarakatnya, serta mendukung program pemerintah yang bertujuan untuk menjaga kebersihan dan lingkungan hidup yang sehat," tandasnya. (weg)

Berkurang 1.680 Ton Per Hari

DLH Gianyar menyebutkan jumlah sampah yang dibuang ke TPA Temesi mengalami penurunan signifikan, yakni sebanyak 1.680 ton per hari.

Volume keluar masuknya armada sampah ke TPA Temesi juga berkurang, dari yang awalnya 1.155 kali per hari, kini hanya 556 kali.

Kepala DLH Gianyar, Ni Made Mirnawati, Rabu (8/5) mengatakan, penurunan volume sampah yang masuk ke TPA Temesi terjadi sejak pihaknya menerapkan Peraturan Bupati Nomor 76 tahun 2023 tentang pengolahan sampah berbasis kearifan lokal, yakni pembuangan sampah ke TPA Temesi dengan penjadwalan.

Menurut Mirna, penurunan volume tersebut sebuah hal positif. Terkait, sampah yang saat ini menumpuk di pinggir jalan, Mirna meyakini persoalan tersebut akan segera teratasi.

"Terjadi dampak positif yang mengharuskan kebijakan ini terus digalakkan. Kami optimis, program ini akan berhasil," ujarnya.

Mirna pun memaparkan kondisi TPA Temesi saat ini, sebelum Perbup diterapkan, setiap harinya ada 3.234 ton sampah yang masuk.

Sebagian sampah yang masuk tersebut tidak terpilah, sehingga memakan banyak tempat di TPA. Sementara saat ini, jumlah sampah yang masuk hanya 1.554 ton per hari.

Itu menunjukkan, penurunan sampah yang dibuang ke TPA Temesi sebesar 1.680 ton. Penurunan sampah ini juga dikarenakan volume keluar masuknya armada berkurang.

"Sebelum dijadwalkan jenis sampahnya, semua sampah dibuang ke sini. Bahkan tiap hari satu armada bisa keluar masuk sampai empat kali. Kali ini hanya sekali atau dua kali, sehingga terjadi penghematan biaya operasional angkutan sampah pada APBD Gianyar, APBDes serta anggaran Pengelola TPS3R," jelasnya.

Dengan kondisi ini, kata dia, Pemkab Gianyar juga tidak membutuhkan anggaran besar lagi untuk melakukan perluasan TPA.

"Sebelumnya, kita anggarkan perluasan lahan TPA rata-rata sebanyak 70 are per tahun. Dengan perubahan positif ini, kita tidak perlu lagi melakukan perluasan TPA," ungkapnya. (weg)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved