Berita Gianyar

JAMUR Vila di Kabupaten Gianyar, Gus Bem Tugaskan Camat Data Vila di Wilayahnya

Sejumlah sumber menyebutkan, menjamurnya vila bertarif murah, secara tak langsung telah merusak pasar hunian pariwisata.

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
DIHIMPIT BANGUNAN - Wajah persawahan di Kabupaten Gianyar, Bali yang saat ini terhimpit bangunan modern, Selasa (22/9). 

TRIBUN-BALI.COM  - Bangunan vila terus menjamur di Kabupaten Gianyar, Bali. Bahkan vila yang sebelumnya memiliki kesan privat, kini sudah tidak lagi. Banyak vila yang dibangun berdempetan dengan vila lain dengan pemilik berbeda. Bahkan tak jarang ditemui adanya vila yang dibangun di atas tanah satu are.

Sebagian besar vila dibangun di atas tanah persawahan, yang menyebabkan pertanian semakin terhimpit. Saking banyaknya vila, Pemerintah Kabupaten Gianyar hampir tidak memiliki data pasti terkait jumlah vila. Sebab banyak di antaranya yang tak berizin.

Sejumlah sumber menyebutkan, menjamurnya vila bertarif murah, secara tak langsung telah merusak pasar hunian pariwisata. Wisatawan yang datang, banyak memilih tinggal di vila, ketimbang hotel. Hal ini pun mengancam tenaga kerja perhotelan.

Baca juga: SUKSES Kelola Sampah dari Sumber, Desa Baktiseraga Bersyukur Ada Bantuan BRI

Baca juga: TEWAS Usai Kecelakaan Motor Vs Motor di Buleleng, Yuliastuti Sempat Dapat Perawatan di Rumah Sakit!

Sekda Gianyar, I Gusti Bagus Adi Widhya Utama, Senin (22/9) mengatakan, pihaknya telah menggelar pertemuan dengan para camat se-Gianyar, dalam menindaklanjuti banyaknya vila baru di Gianyar.

Dirinya menginstruksikan agar para camat turun ke lapangan, mendata setiap vila di wilayahnya. Ketika ditemukan ada vila tak berizin, agar yang bersangkutan mengurus izin. 

Pihaknya pun berharap tidak ada vila yang melanggar Perda, baik itu aturan tentang jalur hijau, sempadan sungai, radius kesucian pura dan sebagainya. 

"Camat kemarin sudah kita minta mendata dengan kelian banjar, kalau yang punya masyarakat lokal belum berizin, kita akan imbau untuk segera mengurus perizinan. 

Kalau melanggar, di Gianyar kan sudah tegas, contohnya kemarin Parq dan Greenflow sudah ditutup," ujarnya.

Ditanya apakah dengan menjamurnya vila, menimbulkan dampak positif atau negatif terhadap pariwisata Gianyar, pria yang karib disapa Gus Bem itu belum bisa mengomentari.

Dalam hal ini, dirinya perlu menggelar forum diskusi dengan insan pariwisata, agar pemerintah bisa mengambil kebijakan yang tepat. "Untuk ini kami belum bisa memastikan. Nanti kita FGD (Focus Group Discussion) sekali-sekali dengan pelaku pariwisata," ujarnya.

Pun saat ditanya terkait adanya hotel yang mengurangi pekerja karena bersaing dengan vila, Gus Bem mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran relatif kecil. Bila terjadi PHK di sektor perhotelan, kata dia, maka dipastikan angka pengangguran di Gianyar mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. 

"Pengangguran kita di Gianyar pada tahun 2023 sebanyak  2,9 persen dan tahun 2024 angkanya turun ke  1,98 persen menurut BPS. Kalau ada di PHK harusnya data kita naik, ini perlu kita lihat kembali fakta dan datanya," tegasnya. (weg)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved