Berita Nasional

Ketegangan Geopolitik & Resesi Global jadi Tantangan 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran di Bidang UMKM

Dampak tersebut meliputi gangguan rantai pasokan, konflik dan sanksi yang terjadi di berbagai negara dapat mengganggu rantai pasokan global.

AFP/MOHAMMED ABED via Kompas.com
Ilustrasi perang Gaza - Menurut Ketua Umum Komite Pengusaha Kecil Menegah dan Mikro Indonesia Bersatu (KOPITU), Yoyok Pitoyo, ketegangan geopolitik yang tengah terjadi saat ini akan berdampak nyata terhadap terhadap UMKM Indonesia. 

TRIBUN-BALI.COM - Dunia saat ini diwarnai dengan berbagai ketegangan geopolitik, mulai dari konflik Iran-Israel dan negara-negara Arab.

Ketegangan China-Taiwan, perang Rusia-Ukraina, hingga ketegangan Amerika-China.

Ketidakpastian ini tak hanya berdampak pada negara-negara yang terlibat langsung, tetapi juga dirasakan oleh berbagai sektor di seluruh dunia, termasuk UMKM di Indonesia.

Menurut Ketua Umum Komite Pengusaha Kecil Menegah dan Mikro Indonesia Bersatu (KOPITU), Yoyok Pitoyo, ketegangan geopolitik yang tengah terjadi saat ini akan berdampak nyata terhadap terhadap UMKM Indonesia.

Dampak tersebut meliputi gangguan rantai pasokan, konflik dan sanksi yang terjadi di berbagai negara dapat mengganggu rantai pasokan global.

Sehingga menyebabkan kelangkaan bahan baku dan kenaikan harga. Hal ini berakibat fatal bagi UMKM yang bergantung pada bahan baku impor, seperti tekstil, elektronik, dan bahan kimia.

Baca juga: SEMPAT Hilang! Tirtayasa Akhirnya Ditemukan di Sekitaran Air Terjun Toya Getas Pupuan Tabanan

Baca juga: PELAKU Penebasan Warga Blahbatuh Gianyar, Ternyata Selama Ini Memang Sudah Meresahkan!

Menurut Ketua Umum Komite Pengusaha Kecil Menegah dan Mikro Indonesia Bersatu (KOPITU), Yoyok Pitoyo, ketegangan geopolitik yang tengah terjadi saat ini akan berdampak nyata terhadap terhadap UMKM Indonesia.
Menurut Ketua Umum Komite Pengusaha Kecil Menegah dan Mikro Indonesia Bersatu (KOPITU), Yoyok Pitoyo, ketegangan geopolitik yang tengah terjadi saat ini akan berdampak nyata terhadap terhadap UMKM Indonesia. (ISTIMEWA)

Kedua kenaikan harga bahan bakar, perang Rusia-Ukraina dan sanksi terhadap Rusia telah menyebabkan lonjakan harga energi global.

Hal ini berimbas pada kenaikan harga bahan bakar dan logistik, yang pada gilirannya membebani biaya operasional UMKM.

Ketiga, ketidakpastian ekonomi global akibat geopolitik, dapat menyebabkan fluktuasi nilai tukar mata uang dan inflasi.

Hal ini membuat UMKM sulit untuk merencanakan bisnis dan mengelola keuangan mereka secara efektif.

Keempat, terjadinya penurunan permintaan global untuk produk dan jasa, dapat berakibat pada penurunan penjualan UMKM.

Hal ini terutama dirasakan oleh UMKM, yang mengekspor produknya ke negara-negara yang terkena dampak geopolitik.

Dan terakhir kelima, macetnya pembayaran angsuran kredit usaha rakyat (KUR).

Ilustrasi - Hal ini terutama dirasakan oleh UMKM, yang mengekspor produknya ke negara-negara yang terkena dampak geopolitik.

Dan terakhir kelima, macetnya pembayaran angsuran kredit usaha rakyat (KUR).
Ilustrasi - Hal ini terutama dirasakan oleh UMKM, yang mengekspor produknya ke negara-negara yang terkena dampak geopolitik. Dan terakhir kelima, macetnya pembayaran angsuran kredit usaha rakyat (KUR). (freepik)

 

Penurunan permintaan serta penutupan usaha UMKM, akan berimplikasi lebih jauh terhadap perbankan akibat macetnya angsuran KUR.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved