Berita Gianyar

Soal Mega Proyek Ulapan Tak Kunjung Terlihat, Ini Respon Sekda Gianyar

Di tahun 2022 lalu, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gianyar pernah menggaungkan penataan Kecamatan Ubud, Tegalalang dan Payangan

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ady Sucipto
Wayan Eri Gunarta/Tribun Bali
(ilustrasi) Penuh Genangan - Wajah salah satu kawasan di Kecamatan Ubud, Gianyar saat diguyur hujan lebat. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR- Di tahun 2022 lalu, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gianyar pernah menggaungkan penataan Kecamatan Ubud, Tegalalang dan Payangan sebagai program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang disebut program Ulapan.

Berdasarkan catatan Tribun Bali, proyek tersebut akan dianggarkan oleh pemerintah pusat dengan nilai mencapai Rp 34 triliun lebih.

Pada tahun 2022 lalu disebutkan bahwa tahap awal mega proyek tersebut akan berlangsung pada tahun 2023.

Baca juga: DBD Meresahkan! di Gianyar Tembus 661 Kasus, Dinkes Bangli Manfaatkan Alat Rapid Tes Deteksi Dini

Namun hingga tahun 2024 ini, bentuk dari penataan tersebut tidak terkonfirmasi.

Pada tahun 2022 pula, Bappeda telah mengajukan proposal ke Bappenas terkait proyek ini agar pembangunan bisa berlangsung pada 2023.

Saat itu, ada 31 bidang proyek yang diusulkan dengan interpolasi anggaran keseluruhannya sebesar Rp 7,6 triliun lebih.

Dalam catatan Tribun Bali, Bappeda Gianyar pada 2022 lalu mengatakan, dalam proyek ini, Ubud akan ditata ulang.

Sebab selama ini, dalam kajian pemerintah pusat, pariwisata Ubud mengalami titik jenuh.

Baca juga: SUDAH Setahun Berlalu, Mega Proyek Ulapan Gianyar Tak Kunjung Terlihat, Sekda Belum Bisa Jelaskan 

Baik jenuh dalam hal lalu lintas ataupun pembangunan. Karena itu, fasilitas pendestrian dan jalan akan mengalami perubahan besar-besaran.

Dari segi pembangunan fasilitas pariwisata, di Ubud tidak diperbolehkan lagi ada bangunan baru.

Di mana setiap fasilitas baru, seperti hotel dan akomodasi pariwisata lainnya, akan diarahkan ke Tegalalang dan Payangan.

Dalam mengakses tiga kecamatan ini, para wisatawan akan disediakan fasilitas bus listrik.

Semua anggaran bersumber dari APBN. Baik dana kajian maupun proyeknya.

Sekda Gianyar, I Dewa Alit Mudiarta saat dikonfirmasi terkait nasib mega proyek Ulapan, Rabu (15/5), meminta waktu untuk menjelaskan hal ini.

"Maaf tyang (saya) masih rapat. Besok tyang jelaskan bersama Bappeda," ujar Dewa Alit singkat. (weg)

>>> Baca berita terkait <<< 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved