Berita Jembrana

Anak 5 Tahun di Jembrana Bali Diberi VAR dan SAR Pasca Diserang Anjing Liar di Bagian Wajah

Anak 5 tahun yang menderita luka gigitan anjing liar pada bagian wajah telah menerima Serum Anti Rabies (SAR) di RSU Negara.

Freepik
Ilustrasi Anjing Rabies - Anak 5 Tahun di Jembrana Bali Diberi VAR dan SAR Pasca Diserang Anjing Liar di Bagian Wajah 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Anak 5 tahun yang menderita luka gigitan anjing liar pada bagian wajah telah menerima Serum Anti Rabies (SAR) di RSU Negara.

Dinas Kesehatan Jembrana memastikan stok untuk penanganan korban rabies baik VAR maupun SAR masih aman di Jembrana.

Menurut data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Jembrana, total stok Vaksin Anti Rabies (VAR) yang tersedia di Gumi Makepung saat ini adalah sebanyak sekitar 2.800 dosis.

Rinciannya 2.400 dosis diletakkan di Gudang Farmasi. Sementara sisanya ada disiagakan di masing-masing rabies center yakni Puskesmas dan RSU Negara sejumlah 30-40 dosis.

"Untuk korban anak yang diserang anjing liar tersebut sudah diberikan VAR di Puskesmas dan SAR di RSU Negara pasca kejadian,"  kata Kadis Kesehatan Jembrana, dr Made Dwipayana saat dikonfirmasi, Senin 20 Mei 2024. 

Dia melanjutkan, hingga saat ini stok VAR di Kabupaten Jembrana tergolong masih aman.

Sebab, selain pengadaan daerah, juga ada bantuan dari Pemerintah Provinsi Bali untuk antisipasi penanganan.

Ia berharap, kasus serupa tak meningkat kedepannya. 

Baca juga: Sorotan Vaksinasi Rabies di Denpasar Bali: Target Sasar 73 Ribu Anjing, Gelar VAR Door to Door

Baca juga: Anak 5 Tahun Diserang Anjing Gila di Jembrana Bali, Menderita Luka Robek di Bagian Wajah

"Untuk VAR kita masih aman. Ada back up dari Provinsi juga," sebutnya.

Jika melihat stok, kata dia, jumlah saat ini masih aman hingga akhir tahun 2024 ini, dengan catatan kasusnya berjalan normal, tidak ada lonjakan signifikan.

Bahkan, Dinkes Jembrana juga berencana menambah stok pada September nanti agar stok bisa aman sampai April. 

"Astungkara aman sampai akhir tahun ini. Tapi kami berencana menambah di menjelang triwulan empat ini agar stoknya aman hingga April tahun depan," tandasnya.

Untuk diketahui, serangan anjing liar kembali terjadi di Jembrana. Kali ini, seorang bocah berusia 5 tahun menjadi korbannya.

Anjing gila menyerang anak yang tinggal di Banjar Kebebeng, Desa Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Mendoyo.

Bahkan, anjing tersebut menyerang bagian wajah anak tersebut hingga harus dirujuk ke RSU Negara.

Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa serangan anjing liar tersebut terjadi pada Jumat 17 Mei 2024 kemarin.

Setelah menyerang anak 5 tahun, anjing tersebut kabur.

Namun akhirnya, kemarin berhasil diamankan petugas dari Tim Siaga Rabies (Tisira) dan dilakukan pengambilan sampel otak.

"Iya, anak 5 tahun di Banjar Kebebeng, Mendoyo diserang anjir liar," kata Kabid Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa saat dikonfirmasi, Minggu 19 Mei 2024.

Pasca kejadian tersebut, kata dia, anak tersebut telah dilarikan ke Puskesmas I Mendoyo untuk penanganan.

Korban telah diberikan pelayanan Vaksin Anti Rabies (VAR) tahap I.

Namun, karena menderita serangan hingga mengalami luka robek di bagian wajah, korban dirujuk ke RSU Negara untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Tim gabungan baik dari Tim Siaga Rabies (Tisira) Mendoyo Dangin Tukad serta petugas Keswan-Kesmavet di lapangan telah mencari anjing gila tersebut.

Beruntungnya, anjing tersebut telah ditemukan dan eksekusi untuk dilakukan pengambilan sampel otak. 

"HPRnya (anjingnya) sudah ditemukan. Sampel otaknya sudah kita amankan dan selanjutnya dikirim ke BBVet Denpasar untuk diuji laboratorium," jelasnya.

Tercatat 17 Ekor HPR Positif Rabies

Sementara bagiamana dengan kondisi kasus positif HPR Rabies di Jembrana, Wayan Widarsa menyebutkan hingga bulan Mei 2024 ini sedikitnya ada 17 ekor HPR yang positif rabies.

Bulan ini saja, ada tambahan sebanyak tiga ekor dari sebelumnya 14 ekor selama empat bulan terakhir atau Januari-April kemarin. 

"Sampai saat ini ada 17 ekor HPR yang positif rabies.

Kami sarankan dan imbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada dan hati-hati. Jika menemukan hewan penular rabies seperti anjing kucing dan lainnya berperilaku mencurigakan agar bisa segera dilaporkan untuk segera ditangani petugas di lapangan," imbaunya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved