Berita Buleleng

RAWAN Kebakaran Lahan & Hutan, Tercatat Ada 13 Desa di Buleleng, Simak Arahan BPBD Berikut Ini

Ariadi menyebut, Buleleng yang memiliki luas hutan yang cukup banyak, sehingga rawan terjadi kebakaran saat musim kemarau 2024 ini.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Pixabay
Ilustrasi - Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi pada Senin (20/5/2024) menyebut, 13 desa yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan. Diantaranya, Desa Sumberklampok, Pejarakan, Sumberkima, Pemuteran, Banyupoh, Musi, Patas, Pengulon, Pangkung Paruk, Unggahan, Tejakula, Les dan Tembok. 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Memasuki musim kemarau, sebanyak 13 desa di Buleleng dinyatakan rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan.

BPBD Buleleng pun telah membentuk relawan untuk membantu menangani kebakaran.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi pada Senin (20/5/2024) menyebut, 13 desa yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Diantaranya, Desa Sumberklampok, Pejarakan, Sumberkima, Pemuteran, Banyupoh, Musi, Patas, Pengulon, Pangkung Paruk, Unggahan, Tejakula, Les dan Tembok.

Baca juga: TEGA Cabuli Anak Kandung, Caleg Gagal Terancam Dapat Tambahan Pidana Sepertiga Dari Ancamannya!

Baca juga: RAWAN Kejahatan & Kekerasan Seksual Pada Anak! Polres Buleleng Tangani 8 Kasus Sejak Januari-Mei 

 Petugas saat menangani kebakaran hutan di Buleleng beberapa waktu lalu.
 Petugas saat menangani kebakaran hutan di Buleleng beberapa waktu lalu. (ISTIMEWA)

Ariadi menyebut, Buleleng yang memiliki luas hutan yang cukup banyak, sehingga rawan terjadi kebakaran saat musim kemarau 2024 ini.

"Kalau musim kemarau, semua kering. Jadi berpotensi terjadi kebakaran," katanya.

Ariadi menyebut, kebakaran ini terjadi karena faktor alam dan manusia seperti membuang puntung rokok sembarangan.

Serta pemakaian api dan asap dalam pencarian madu di hutan.

"Faktor angin juga menyebabkan timbulnya gesekan antar ranting kayu di hutan, yang juga menjadi penyebab kebakaran," ujarnya.

Untuk itu pihaknya bersama KPH Bali Utara dan TNBB, imbuh Ariadi, telah membentuk relawan untuk membantu menangani kebakaran hutan dan lahan.

Serta menyiapkan mobil tangki dan penampungan air untuk membantu desa-desa yang berpotensi kekurangan air. (rtu)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved