Berita Denpasar

Berharap Siswa di Denpasar Tak Hanya Lirik SMP Negeri, Kadisdikpora: Banyak SMP Swasta Berprestasi

Berharap Siswa di Denpasar Tak Hanya Lirik SMP Negeri, Kadisdikpora: Banyak SMP Swasta Berprestasi

Penulis: Putu Supartika | Editor: Aloisius H Manggol
Tribun Bali/ Putu Supartika
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, AA Gde Wiratama - 14 Ribu Tamatan SD di Denpasar Akan Berebut 5.240 Kuota SMP Negeri, Ada 4 Jalur PPDB 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Momen Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB selalu menjadi perhatian orang tua dan juga siswa yang menuju pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Salah satunya adalah PPDB SMP di Denpasar yang akan digelar pada Juni 2024 mendatang.

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, siswa maupun orang tua akan berebut mencari SMP negeri.

Baca juga: Dapati Suami Tidur Tanpa Busana Bareng Putrinya di Buleleng, Terancam Denda Rp 5 Miliar

Terkait hal tersebut, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar berharap agar siswa maupun orang tua tak hanya berpatokan pada SMP Negeri.

“Kami berharap agar siswa maupun orang tua tidak hanya melirik sekolah negeri, namun juga swasta,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, AA Gde Wiratama, Selasa 21 Mei 2024.

Hal tersebut dikarenakan saat ini ada banyak SMP swasta di Denpasar yang berprestasi.

Baca juga: Hilang Sehari, Gadis SMP di Jembrana Dipaksa Berhubungan oleh 3 Pria, Waspadai Modusnya

“Tak hanya di tingkat lokal, namun juga berprestasi sampai tingkat nasional dan bahkan internasional,” kata Wiratama.

 

Ia menyebutkan, di Denpasar 68 sekolah swasta yang bisa menjadi pilihan termasuk sekolah internasional.

 

Sehingga jika tak diterima di SMP negeri, orang tua bisa mengarahkan anaknya untuk bersekolah di swasta.

 

Wiratama menambahkan, untuk saat ini sudah ada SMP swasta di Denpasar yang menerima banyak pendaftar.

 

Bahkan ada yang berencana menutup pendaftaran dikarenakan kuota sudah terpenuhi.

 

“Ada sekolah swasta ada yang minta tutup pendaftaran siswa baru, tapi kami minta agar tetap dibuka dulu sampai selesai PPDB. Karena sekolah swasta ini sudah buka sejak Maret kemarin,” katanya.

 

Sementara itu, untuk pelaksanaan PPDB SMP Kota Denpasar akan dimulai pada 18 Juni 2024.

 

Ada empat jalur dalam pelaksanaan PPDB tahun 2024 ini yakni jalur zonasi, jalur afirmasi, jalur prestasi dan jalur perpindahan orang tua.

 

Jalur tersebut yakni jalur zonasi dengan kuota 60 persen, jalur afirmasi atau siswa miskin 5 persen, jalur prestasi 31 persen, dan jalur perpindahan tugas orangtua/wali 4 persen.

 

Untuk jalur zonasi dibagi menjadi dua yakni jalur zonasi umum dengan kuota 50 persen dan jalur zonasi bina Lingkungan dengan kuota 10 persen.

 

Jalur prestasi dibagi menjadi dua yakni prestasi akademik dengan kuota 6 persen dan prestasi non akademik 25 persen.

 

Untuk jalur prestasi non akademik kembali dibagi menjadi prestasi non akademik Utsawa Dharma Gita (2 persen), Lomba Bulan Bahasa Bali (2 persen), olahraga (10 persen), seni (6 persen), dan Pesta Kesenian Bali (5 persen).

 

“Tidak ada perubahan yang signifikan, karena aturannya juga sama, termasuk persentasenya juga sama,” kata Wiratama.

 

Pelaksanaan PPBD ini dilakukan untuk 16 SMP negeri di Denpasar dengan jumlah daya tampung sebanyak 5.240 siswa.

 

Sementara siswa yang tamat SD tahun 2024 ini sebanyak 14 ribuan orang, sehingga mereka akan berebut untuk mendapatkan 5.240 kursi.

 

“Tahun ini, cuma yang tamat SMP lebih sedikit. Kalau tahun lalu 5.600 siswa, sekarang 5.240 orang, sehingga daya tampungnya juga segitu,” paparnya.

 

Khusus untuk pendaftaran dari luar daerah akan dilakukan di Dinas Pendidikan, sementara siswa dari Denpasar dilakukan di sekolah tujuan masing-masing.

 

Pihaknya juga menambahkan akan lebih mengutamakan siswa yang memiliki KK Denpasar.

 

Nantinya, jika masih ada kuota tersisa baru diperuntukkan untuk siswa yang memiliki KK luar Denpasar.

 

“Tentu kami utamakan yang punya KK Kota Denpasar, setelah KK Kota Denpasar tertampung semua, baru lihat daya tampung lagi berapa dan jumlah guru juga, kan kami tidak bisa tampung semua untuk yang dari luar,” katanya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved