Meningitis di Bali

KASUS 12 Warga Desa Sibetan Diduga Kena Meningitis, Dinkes Karangasem Belum Bisa Pastikan!

Sehari setelah magibung belum merasakannya. Baru terasa tiga hari setelah konsumsi," kata Kadek Budiarta, Kamis (23/5/2024) siang hari.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Tribun Bali/Prima/Dwi S
Ilustrasi - Belasan warga yang kena penyakit aneh dari dan harus mendapatkan perawatan maksimal sebanyak 12 orang. Rinciannya yakni 4 orang dirawat di RS Bali Med,1 orang di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah Karangasem, dan 2 orang harus mendapatkan perawatan maksimal di RS Prof. Ngoerah, Denpasar. 

Petugas menemukan ada belasan warga yang keluhkan kondisinya sama. Demam, persendian sakit, serta bagian leher kaku.

Pihaknya masih mencari tahu penyebab penyakit yang dikeluhkan warga. Kecurigaan petugas, penyakit mengarah ke meningitis.

"Kita belum bisa memastikan apakah meningitis atau tidak. Petugas masih memeriksa darah & cairan sumsum tulangnya. Apalagi ada riwayat warga makan olahan babi,"kata Putra.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes)  Karangasem, Gusti Bagus Putra Pertama
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Karangasem, Gusti Bagus Putra Pertama (Tribun Bali/Saiful Rohim)

Untuk hasil pemeriksaan warga yang sedang dirawat di RSUD Karangasem belum diterima hasilnya.

Petugas dari Dinas Kesehatan Karangasem terus memantau kondisi warga di Desa Sibetan, terutama yang ikut mengonsumsi olahan babi mentah saat acara.

"Masih terus dipantau. Hasil pemeriksaan belum keluar,"tambahnya.

"Kemarin Dinas Kesehatan Karangasem dan Provinsi Bali sudah ke lokasi. Belum dipastikan penyebabnya. Hasil penelusuran tim di lapangan, curiganya kesana (meningitis). Dilihat dari gejala yang dialami warga. Kita masih belum bisa memastikannya. Petugas masih melakukan pemeriksaan,"imbuhnya.

Pejabat asal Kecamatan Sidemen ini, mengimbau warga untuk tidak konsumsi olahan makanan daging babi mentah.

Tujuannya untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan. Penyakit meningitis biasanya menular ketika warga mengonsumsi olahan makanan babi yang mentah, belum matang.

"Jaga juga kesehatan hewan. Kalau mengonsumsi olahan makanan dari daging babi harus benar - benar matang. Karena bakteri serta virus akan ikut mati seandainya sudah matang,"tambah Putra yang juga berprofesi dokter ini. (*)

 

 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved