Meningitis di Bali

Kronologi Belasan Warga di Karangasem Bali Diduga Terserang Meningitis, 7 Orang Dirawat di RS

Belasan warga Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Bali, diduga terserang atau terinfeksi penyakit meningitis.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ady Sucipto
ISTIMEWA
Petugas Dinas Kesehatan Provinsi dan kabupaten, saat melakukan pemeriksaan penyebab sakit yang dikeluhkan warga di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem. 

TRIBUN-BALI.COM - Belasan warga Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Bali, diduga terserang atau terinfeksi penyakit meningitis.

Mengingat gejala yang dialami warga hampir mirip seperti penyakit meningitis.

Seperti mengalami kaku di persendian, demam, pusing, bagian leher dan sendi sakit.

Baca juga: BREAKING NEWS! 12 Orang Warga Sibetan Diduga Terjangkit Meningitis Usai Magibung Daging Babi Mentah

Warga mengalami sakit ini pasca konsumsi olahan daging babi mentah. 

Dari informasi yang dihimpun di lapangan, belasan warga yang diduga terkena penyakit meningitis mulai sakit usai menghadiri acara pernikahan.

Saat itu, warga yang konsumsi olahan babi mentah.

Mereka megibung. Menu makanan menggunakan lawar darah babi mentah.

Dua hari setelah konsumsi lawar, belasan warga merasakan sakit. 

Kepala Wilayah Br. Dinas Kreteg, Kadek Budiarta, mengatakan belasan warga yang kena penyakit aneh dari Br. Dinas Kreteg.

Jumlahnya 12 orang. Rinciannya yakni 4 orang dirawat di RS Bali Med, 1 orang dirawat di RSUD Karangasem, dan 2 orang mendapatkan perawatan di RS Prof. Ngoerah Denpasar.

Serta sisanya rawat jalan.

"Sebelum sakit, belasan warga sempat magibung di acara nikahan. Menunya olahan lawar merah dari darah babi mentah.

Baca juga: Antisipasi Kasus Meningitis Karena Bakteri, Dinkes Klungkung Ingatkan Warga Mebat Daging Matang

Kemudian dua hari setelah magibung baru merasakan sakit. Seperti demam, persendian sakit, pusing, dan leher kaku,"kata Budiarta, Rabu (22/5/2024).

Selain itu, kata Budiarta, pagi hari ada informasi 4 warga alami gejala serupa.

Tapi 4 warga kondisi masih stabil, dan mendapatkan perawatan jalan di rumahnya.

Sedangkan dua orang yang di rawat di Rumah Sakit Prof. Ngoerah, Denpasar kondisi menurun drastis. Sehingga perlu mendapatkan perawatan medis maksimal.

Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, mengungkapkan petugas sudah ke lokasi melakukan penyelidikan epidemiologi setelah mendapat informasi.

Petugas menemukan ada belasan warga yang keluhkan kondisinya sama. Demam, persendian sakit, serta bagian leher kaku.

Pihaknya masih mencari tahu penyebab penyakit yang dikeluhkan warga. Kecurigaan petugas, penyakit mengarah ke meningitis.

"Kita belum bisa memastikan apakah meningitis atau tidak. Petugas masih memeriksa darah dan cairan sumsum tulangnya. Apalagi ada riwayat warga makan olahan babi mentah,"ungkap Gusti Bagus.

Baca juga: Mengenal Penyakit Meningitis yang Jangkiti 12 Orang Asal Karangasem, Penyebab Bukan Hanya dari Babi

Apa itu Meningitis?

Meningitis adalah peradangan pada selaput pelindung, yang disebut meninges, yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang. 

Kondisi ini dapat mengancam jiwa karena letak peradangan yang dekat dengan otak dan sumsum tulang belakang.

Oleh karena itu, penyakit ini diklasifikasikan sebagai darurat medis.

Penyebab Utama Meningitis

Meningitis dapat disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk bakteri, virus, jamur, dan parasit, serta penyebab non-infeksi seperti obat-obatan tertentu dan penyakit autoimun. 

Jenis meningitis yang paling umum adalah:

1. Meningitis karena bakteri:

a. Streptococcus pneumoniae: Sering menyebabkan meningitis pneumokokus.

b. Neisseria meningitidis: Menyebabkan meningitis meningokokus dan dapat menyebabkan wabah.

c. Haemophilus influenzae: Dulunya merupakan penyebab umum meningitis pada anak-anak, namun sekarang sudah berkurang karena vaksinasi.

d. Listeria monocytogenes: Menyerang bayi baru lahir, orang lanjut usia, dan individu dengan sistem imun lemah.

2. Meningitis karena virus:

Umumnya, meningitis akibat virus tidak separah meningitis bakterial.

Virus yang umum termasuk enterovirus, virus herpes simpleks, dan virus gondok.

3. Meningitis karena infeksi jamur:

Cryptococcus neoformans: Umum terjadi pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS.

4. Meningitis akibat parasit:

Naegleria fowleri: Penyebab langka namun biasanya fatal yang dikenal sebagai meningoensefalitis amuba primer.

Bagaimana Meningitis Ditularkan dari Hewan ke Manusia?

Meningitis zoonosis, yaitu penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia, lebih jarang terjadi namun bukan berarti tidak dapat terjadi. 

Bakteri dan virus tertentu yang menyerang hewan dapat menular ke manusia melalui:

1. Kontak langsung: Menangani atau berada di dekat hewan yang terinfeksi.

2. Makan makanan yang terkontaminasi: Mengonsumsi daging dan produk susu yang kurang matang atau terkontaminasi.

3. Vektor: Gigitan serangga atau kutu yang terinfeksi yang memakan hewan yang terinfeksi.

Pencegahan Meningitis

Lantas, bagaimana cara mencegah penyakit meningitis?

Mencegah meningitis melibatkan beberapa strategi, tergantung pada jenis patogennya:

1. Vaksinasi:

Vaksin tersedia untuk berbagai bakteri penyebab meningitis, termasuk Streptococcus pneumoniae (vaksin pneumokokus), Neisseria meningitidis (vaksin meningokokus), dan Haemophilus influenzae tipe b (vaksin Hib).

2. Menjaga kebersihan:

Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air.

Menggunakan pembersih tangan ketika sabun dan air tidak tersedia.

Menghindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.

3. Keamanan makanan:

Memasak makanan dengan benar, terutama daging dan produk susu, untuk membunuh bakteri berbahaya.

Menghindari produk susu yang tidak dipasteurisasi.

4. Pengendalian Lingkungan:

Mengurangi paparan terhadap lingkungan yang mungkin terdapat spora jamur atau amuba parasit, seperti tanah, air yang terkontaminasi, atau area yang terdapat kotoran kelelawar atau burung.

5. Antibiotik Profilaksis:

Dalam kasus tertentu, kontak dekat dengan penderita meningitis bakterial dapat diberikan antibiotik untuk mencegah infeksi.

(tribun bali/ful)

>>> Baca berita terkait lainnya <<<

 

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved