Tragedi di Jembatan Bangkung

JENAZAH Kakak Adik Ulah Pati Langsung Dikubur Tidak Dibawa ke Rumah di Singaraja, Simak Alasannya!

Dan jenazahnya langsung dibawa ke setra untuk dimandikan dan dimakamkan, mengingat meninggal dunia akibat ulah pati.

ISTIMEWA
Tragedi kematian kakak adik yang nekat akhiri hidup di Jembatan Bangkung, terus diselidiki pihak kepolisian.  Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali di lapangan, pasca kejadian ulah pati itu, kedua jenazah telah dibawa ke rumahnya di Buleleng.  

Kendati demikian dari informasi terakhir, jenazah sudah dijemput pihak keluarga yakni pamannya dan sudah dikuburkan.

Kasi Humas Polres Badung, Ipda Putu Sukarma, mengatakan kejadian ulah pati itu terjadi sekitar pukul pukul 16.45 Wita.

Pihaknya mengaku, ada dua korban yakni Ketut Sutama (23) asal Banjar Dinas Rendetin, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng. Dia nekat akhiri hidup bersama adik kandungnya I Putu Yasa (5)

“Sebelum kejadian ada saksi mata yang melihat pemuda itu bersama adiknya di Jembatan Tukad Bangkung,” ucapnya Senin 27 Mei 2024.

Menurut saksi I Made Wirawan (29), Ketut Sutama bersama adiknya sempat diam di sampingnya. Namun selang beberapa menit setelah melihat kembali sudah tidak ada lagi di samping.

Penjabat Gubernur Bali juga atensi kasus ulah pati kakak adik di Jembatan Bangkung
Penjabat Gubernur Bali juga atensi kasus ulah pati kakak adik di Jembatan Bangkung (Kolase Tribun Bali)

 

“Jadi saat saksi ini melihat kembali dua pemuda itu, sudah hilang, dan diduga melakukan bunuh diri dengan cara melompat ke Sungai Ayung/Tukad Bangkung,” bebernya.

Melihat kondisi itu, saksi pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Petang, setelah menerima informasi anggota Polsek Petang mengarah ke lokasi (TKP) yang bertempat di jembatan Bangkung Pelaga.

Sesampai di jembatan anggota menemukan satu buah sepeda motor Supra tanpa adanya pengendara, setelah di cek di dalam jok terdapat 1 buah KTP, 1 Hp, 1 buah SIM C, 1 buah STNK, dan sepasang sandal.

Selanjutnya anggota Polsek Petang memintai keterangan ke warga dan pedagang, di sekitar jembatan dan tidak ada yang melihat kejadian tersebut.

Selanjutnya dua personel didampingi beberapa warga berinisiatif menyusuri dengan berjalan kaki mengingat areal terjal yang tidak bisa di akses dengan menggunakan kendaraan.

“Sesampai di dasar sungai kurang lebih jarak 30 meter ada sebatang pohon, yang patah merasa curiga kedua personel tersebut mengecek tempat tersebut dan ditemukan satu orang dewasa dan satu orang masih anak-anak dalam keadaan meninggal dunia, dengan posisi tengkurap di pinggir sungai,” bebernya.

Selanjutnya kedua jasadnya pun dievakuasi bersama kepolisian, tim dari BPBD, serta masyarakat untuk dibawa ke Puskesmas Petang II, menggunakan ambulans milik puskesmas.

Jasadnya pun ditangani oleh petugas Puskesmas Petang II dan dinyatakan telah meninggal dunia.

“Jadi hasil pemeriksaan awal bibir kedua korban mengeluarkan darah, dan tulang tangan kanan dari korban dua patah. Dugaan sementara korban meninggal dunia karena benturan keras di kepala,” jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved