Berita Bali
Kadispar Bali Tanggapi Kritikan Megawati, Saat Rakernas PDIP Sebut Banyak Kafe Jadi Sarang Narkoba!
Megawati menyebutkan pariwisata di Bali dikelola secara amburadul, dan hiburan malam kafe-kafe yang menjamur sehingga ada yang menjadi sarang narkoba.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM – Saat Rakernas PDIP di Jakarta, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri melontarkan kritikan mengenai kondisi pariwisata di Bali saat ini.
Megawati menyebutkan pariwisata di Bali dikelola secara amburadul, dan hiburan malam kafe-kafe yang menjamur sehingga ada yang menjadi sarang narkoba. Tidak hanya pada pariwisata namun, juga pada permasalahan air.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali Cok Bagus Pemayun menanggapi hal tersebut mengatakan, Megawati adalah tokoh dan pemimpin nasional yang memiliki perhatian mengenai Bali.
“Terlebih neneknya beliau berasal dari Bali yakni Nyoman Rai Srimben dari Buleleng. 'Tentu kami melihat apa yang menjadi atensi bagi kami.
Menjadi perhatian bagi kami semua. Dan memang satu-satunya cara untuk menjawab semua adalah carrying capacity.
Baca juga: BREAKING NEWS! Sekda Bangli Siap Maju Pilkada 2024, Kontestasi Politik Kabupaten Bangli Kian Panas
Baca juga: TOLAK RUU Penyiaran, Aksi Jalan Mundur di DPRD Bali, Disebut Jadi Simbol Kematian Demokrasi!
Baca juga: KOSTER Wanti-wanti Pembangunan Bandara Bali Utara, Tak Ingin Seperti Bandara Kertajati Jabar
Daya dukung Bali berapa sih dengan jumlah kamar sekian. Wisatawan berapa yang diperlukan dan kamarnya berapa sih sebenarnya ideal ada di Bali," ucap Tjok Pemayun, Senin (27/5).
Tjok Pemayun menyatakan, Megawati tidak hanya sekali ini saja melontarkan kritik terhadap pemerintah Bali. Saat Wayan Koster masih menjabat Gubernur Bali diminta membuat rencana haluan pembangunan Bali 100 tahun kedepan.
“Dari saya sih ingin membuat daya dukung untuk menjawab semua. Cintanya beliau terhadap Bali melihat dan merasakannya seperti apa," jelasnya.
Menurut Cok, peran Pemerintah Bali dalam menyikapi kondisi ini dengan membuat Perda 5 tahun 2020 tentang Standar Penyelenggaraan Pariwisata Budaya Bali dan turunannya Pergub No 28 tahun 2020 tentang Tata Kelola Pariwisata Bali. Arahnya menuju pariwisata yang berkualitas dan bermartabat.
"Semua distandarkan. Misalnya saya tidur di hotel ini, kenapa saya tidur di hotel ini. Ada standar keamanan, ecotourism, dan lingkungannya.
Apakah menggunakan produk lokal, dia tidak merusak lingkungan. Itu salah satu standar, memang bunyi perda dan pergub. Itu sudah kami lakukan penyesuaian sekarang ini," katanya. (sar)
Jadi Masalah Kesehatan Global, Kenali Penyakit Hepatitis B Pada Tubuh |
![]() |
---|
Dinkes Bali Catat Kasus Ibu Hamil Reaktif Hepatitis di Bali Alami Peningkatan Tiga Tahun Terakhir |
![]() |
---|
Erupsi Gunung Lewotobi dan Lewotolok, 6 Delay dan 1 Penerbangan Ditunda di Bandara Ngurah Rai Bali |
![]() |
---|
Perkuat Daya Tarik Wisatawan, AirAsia Kenalkan Livery Labuan Bajo di Bandara Ngurah Rai Bali |
![]() |
---|
Diharapkan Sinergitas Antara Pemerintah Dan PLN Jika Serius Menjalankan Energi Terbarukan Di Bali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.