Berita Tabanan
Hari Lahir Pancasila, 1 Ton Benih Ikan Ditebar Relawan 'SEMUT' di Tabanan Bali
Ketua Relawan Semut, I Nyoman Ardika alias Sengap menyatakan, bahwa tujuan penebaran ikan ini untuk memperingati Hari Lahir Pancasila.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Pada Sabtu 1 Juni 2024 ini, masyarakat Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila.
Peringatan di Tabanan, Bali, di antaranya digelar oleh relawan Semeton Mulyadi Tabanan (Semut).
Mereka menebar benih ikan nila sebanyak 1 ton, yang disebar di lima desa.
Penebaran dilakukan di Desa Nyitdah Kecamatan Kediri, Desa Bongan Kecamatan Tabanan, Desa Kerambitan dan Desa Kutuh Kecamatan Kerambitan, dan Desa Tangguntiti Kecamatan Selemadeg Timur.
Baca juga: Penjualan Benih Ikan Koi Tunggu Perda Retribusi, Wirawan: Baru Bisa Dijalankan Tahun 2024
Penebaran dilakukan langsung oleh Bakal Calon Bupati dan Ketua PAC PDI Perjuangan Kediri, I Nyoman Mulyadi, didampingi Ketua Relawan Semut I Nyoman Ardika yang lebih dikenal dengan Sengap, anggota relawan Semut, dan masyarakat setempat.
Ketua Relawan Semut, I Nyoman Ardika alias Sengap menyatakan, bahwa tujuan penebaran ikan ini untuk memperingati Hari Lahir Pancasila.
Dipilihnya kegiatan penebaran ikan karena sesuai dengan implementasi sila pertama dan kedua.
Sila pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, maka semua makhluk ciptaan Tuhan harus dijaga bersama-sama.
Sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap, jadi tidak ada istilah hanya di satu wilayah saja tetapi semua wilayah di Kabupaten Tabanan akan disasar untuk dilakukan penebaran ikan.
"Di awal kami fokuskan di lima titik dulu. Setelah itu, kami juga akan tebar ikan di wilayah lain seperti Kecamatan Selemadeg, Selemadeg Barat, Pupuan, Baturiti, Penebel, Marga," ucapnya, Sabtu 1 Juni 2024.
Kata Sengap, selain sebagai implementasi sila-sila Pancasila, penebaran ikan ini juga sebagai respon pasca diselenggarakannya forum internasional sektor air atau World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali
"Tentunya kita juga harus merawat air dengan cara menebar ikan agar hidup di ekosistemnya yang benar," katanya.
Relawan Semut, lanjut Sengap, berharap kegiatan ini dapat menjadi teladan yang bisa ditiru oleh masyarakat sebagai bentuk melestarikan lingkungan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya.
“Kegiatan ini diharapkan akan menjadi ‘getok tular’. Artinya bisa dilakukan berkelanjutan oleh masyarakat untuk merawat alam. Tidak hanya memancing saja, tapi juga mengembang biakan dari bibit,” bebernya. (ang).
Kumpulan Artikel Tabanan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.