Kebakaran di Denpasar

Kebakaran Gudang Elpiji di Cargo Taman Denpasar, 18 Orang Terluka Bakar, Karyawan Lompat Pagar

Kondisi di dalam gudang tak dapat terpantau secara rinci lantaran telah dipasangi garis polisi atau police line.

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
ISTIMEWA
Proses pemadaman api yang membakar sebuah gudang gas Elpiji di Jl. Cargo Taman I, Denpasar. Tampak petugas memadamkan api dari luar gudang - Kebakaran Gudang Elpiji di Cargo Taman Denpasar, 18 Orang Terluka Bakar, Karyawan Lompat Pagar 

"3 korban dirawat di RS Surya Husada Denpasar, 4 orang di RS Mangusada Badung, 8 orang di RS Prof IGNG Ngoerah Sanglah, 1 di RS Wangaya dan 2 orang di RS Bali Med," paparnya.

Menurut Made Tirana, biaya perawatan para korban luka bakar ini seluruhnya bakal ditanggung oleh sang pemilik gudang elpiji, yakni Sukojin.

"Segala pembiayaan terhadap korban ditanggulangi sepenuhnya oleh pemilik gudang gas," katanya.

Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan gudang elpiji yang terbakar tersebut adalah gudang eceran milik CV Bintang Bagus Perkasa.

Dikatakan Jansen, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan dan Bidang Labfor Polda Bali akan diterjunkan, Senin 10 Juni 2024, untuk memastikan penyebab kebakaran pada gudang tersebut.

Jansen menerangkan, beberapa orang berada di dalam gudang gas saat kebakaran terjadi dan langsung melompat keluar untuk menyelamatkan diri, meski sudah terkena luka bakar.

Kondisi sejumlah korban meski nyawa berhasil diselamatkan, namun luka bakar yang didapat begitu parah hingga lapisan kulit terluar mengelupas dan gosong.

"Dari saksi yang kami ambil keterangan, melihat 6 sampai 7 orang keluar dan melompat dari gudang gas dalam keadaan luka bakar dan sekitar 5-10 menit kemudian dari dalam gudang gas keluar asap tebal. Setelah api membesar itulah kemudian diiringi suara ledakan tabung," katanya.

Besarnya kobaran api dari gudang gas tersebut merembet ke gudang distributor bahan bangunan milik PT Tratas Inti Bangunan yang berada di sebelah barat gudang gas. (mah/ian)

Janggal, Kelihan Banjar Tak Boleh Masuk

SEJUMLAH kejanggalan muncul terkait “gudang” gas elpiji di Jalan Cargo Taman I, Denpasar yang terbakar, Minggu 9 Juni 2024 pagi.

Pasalnya, warga di seputar TKP tak mengetahui secara pasti aktivitas yang ada di dalam gudang tersebut lantaran pagar kerap tertutup rapat.

Mereka hanya mengetahui ada truk yang memuat tabung elpiji keluar-masuk gudang.

Namun, tak memasang plang identitas.

Kejanggalan lainnya yakni ketika Kelihan Banjar Adat Uma Sari, I Gusti Nyoman Sudana akan melakukan pengecekan di gudang tersebut.

Kepada Tribun Bali, Sudana mengaku tak diperbolehkan masuk untuk melakukan inspeksi mendadak (Sidak) pada 2-3 pekan yang lalu.

Karyawan gudang berdalih kepada Sudana, hanya karyawan yang boleh masuk ke gudang tersebut.

“Termasuk ini (gudang gas). Saya sudah dua kali ke sini. Tidak dikasih masuk sama petugasnya. Alasannya, dia bilang, tidak bisa kecuali karyawan,” ungkapnya saat ditemui Tribun Bali di TKP.

Menindaklanjuti hal itu, pria yang merupakan pensiunan Polri tahun 2019 itu membahasnya dalam sebuah forum bersama prajuru banjar.

Tak hanya itu, dirinya juga telah melaporkan hal tersebut kepada Bhabinkamtibmas setempat.

Namun, Sudana menyayangkan hal tersebut tak kunjung dapat diselesaikan.

“Itu saya sampaikan ke prajuru. Ada apa. Ini yang belum bisa kita selesaikan. Ini juga sudah saya sampaikan ke Bhabinkamtibmas,” tuturnya.

Sempat bertugas di Ditpamobvit Polda Bali, Sudana menerangkan hal itu dilakukannya lantaran merasa terpanggil untuk menjaga situasi Kamtibmas di wilayahnya.

Apalagi, kata dia, warga di Banjar Uma Sari cenderung heterogen. Sehingga, dirinya merasa perlu untuk melakukan pendataan.

“Kebetulan mantan polisi, saya merasa terpanggil untuk menjaga keamanan dan kenyamanan di wilayah Uma Sari. Saya lakukan juga survei, sidak kepada penduduk pendatang. Saya lakukan sidak ini dengan Kadus. Karena di sini kan heterogen penduduknya. Untuk meminimalisir situasi,” katanya.

Sementara pantauan Tribun Bali, tampak sejumlah CCTV terpasang di seputar gudang tersebut. Setidaknya, ada 3 CCTV yang terpasang pada bagian depan gudang.

2 CCTV dipasang di dekat pagar, dan 1 CCTV lainnya terpasang pada bagian utara gudang. (mah)

Foto tangkapan layar media sosial kebakaran gudang gas di Jalan Cargo Permai, Denpasar, pada Minggu 9 Juni 2024 pagi - BREAKING NEWS: Gudang Gas di Kawasan Cargo Permai Denpasar Terbakar, Warga Dengar Suara Ledakan
Foto tangkapan layar media sosial kebakaran gudang gas di Jalan Cargo Permai, Denpasar, pada Minggu 9 Juni 2024 pagi - BREAKING NEWS: Gudang Gas di Kawasan Cargo Permai Denpasar Terbakar, Warga Dengar Suara Ledakan (Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro)

Pertamina: Diduga Tempat Pengoplosan

PT Pertamina Patra Niaga menyebutkan gudang Liquified Petroleum Gas (LPG) yang mengalami kebakaran di Jalan Cargo, Denpasar, diduga melakukan praktik pengoplosan karena bukan agen atau pangkalan resmi.

"Diduga tempat tersebut merupakan tempat praktik pengoplosan," kata Area Manager Communication, Relations and CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Ahad Rahedi di Denpasar, Minggu 9 Juni 2024.

Ia memastikan gudang yang mengalami kebakaran itu bukan agen atau pangkalan resmi setelah tim internal BUMN itu melakukan pengecekan ke lokasi kejadian.

Dugaan pengoplosan gas itu menguat setelah tim menemukan tabung gas mulai ukuran subsidi tiga kilogram, 12 kg dan 50 kg di lokasi kejadian.

Saat ini, BUMN minyak dan gas bumi itu sedang nunggu hasil investigasi dari aparat kepolisian terkait kebakaran yang melalap gudang tersebut.

Kejadian kebakaran gudang elpiji di Denpasar itu viral di media sosial, apalagi terjadi di tengah maraknya isu kelangkaan elpiji 3 kg bersubsidi.

Tak pelak, peristiwa ini pun menjadi sorotan warganet, tak sedikit dari netizen menduga gudang penyimpanan gas tersebut merupakan salah satu tempat praktik pengoplosan gas elpiji subsidi 3 kg ke non subsidi 12 kg.

Saat disinggung mengenai izin operasional dan kegiatan yang berada di lokasi tersebut, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menyebut saat ini pihak kepolisian masih berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya.

"Masih dikoordinasikan," kata Jansen kepada Tribun Bali. (ant/ian)

Para Korban:

1. Yoga Wahyu Pratama (24) pria asal Banyuwangi (RS Surya Husada)

2. M Umar Effendi (34) pria asal Banyuwangi (RS Surya Husada)

3. Edi (40) pria asal Banyuwangi (RS Surya Husada)

4. Wiri Sumardi (35) pria warga Denpasar (RS Mangusada Badung)

5. Ahmad Tamyis Mujaki (25) pria warga Denpasar (RS Mangusada Badung)

6. Danu Sembara (31) pria warga Denpasar (RS Mangusada Badung)

7. Suherminadi (47) pria warga Denpasar (RS Mangusada Badung)

8. Eko Budi Santoso (RSUP Prof IGNG Ngoerah)

9. Robiaprianus Amput (RSUP Prof IGNG Ngoerah)

10. Ernus (RSUP Prof IGNG Ngoerah)

11. Yolla Aldy (RSUP Prof IGNG Ngoerah)

12. Mohamad Sofyan (RSUP Prof IGNG Ngoerah)

13.⁠ Yudis Aldyanto (RSUP Prof IGNG Ngoerah)

14. Purwanto (RSUP Prof IGNG Ngoerah)

15.⁠ Didik Suryanto (RSUP Prof IGNG Ngoerah)

16. Katiran (RS Wangaya)

17. Yudi (RS Bali Med)

18. Dicky (RS Bali Med)

Sumber: Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Denpasar (ian)

Kumpulan Artikel Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved