Serba Serbi

BAHAYA Kelahiran Wuku Wayang, Ruwatan Tumpek Wayang Bantu Terhindar Dari Sifat Bhuta Kala!

Pada 22 Juni 2024, adalah hari raya Tumpek Wayang. Di mana nyaluk atau memulai Wuku Wayang sudah dilalui sejak Minggu, 16 Juni 2024. 

Anak Agung Seri Kusniarti - Tribun Bali
Suasana saat Dewa Mangku Dalang Samerana melakukan ruwatan sekaligus menjadi dalang wayang dalam upacara ruwatan melik kelahiran wuku Wayang. 

Namun semuanya kembali kepada keyakinan, dan kepercayaan masing-masing masyarakat Hindu di Bali. Dewa Mangku Dalang Samerana, mengatakan bahwa kelahiran wuku Wayang termasuk kelahiran melik.

Sehingga perlu diruwat, agar tidak diliputi energi negatif dan aura yang panas atau amarah. Sehingga sifat-sifat Dewa Kala yang identik dengan raksasa, tidak meliputi sang anak kelahiran wuku Wayang itu.

Ia pun melayani ruwatan atau bayuhan berbagai kelahiran melik, termasuk diantaranya kelahiran wuku Wayang. Dengan langsung di dalamnya berisi pertunjukan wayang, karena Dewa Mangku Dalang Samerana adalah dalang juga selain pemangku.

"Nanti bisa bayuh atau ruwatan dengan banten skala nista, madya, hingga utama. Tergantung dari keinginan dan kemampuan masing-masing orang," sebutnya kepada Tribun Bali.

Tentu saja dengan dilakukan ruwatan wayang ini, baik dengan wayang panyudamalan ataupun langsung dengan upacara sapuh leger.

Akan sangat membantu kelahiran wuku Wayang, menjadi lebih tenang dan diliputi dengan sifat kadewatan (dewa) ketimbang sifat bhuta kala. Dan hal tersebut diharapkan membantu sang anak, akan menjalani kehidupannya dengan lebih baik.

Ia mengatakan ada baiknya, untuk kelahiran wuku Wayang segera diruwat sedini mungkin, guna menghindari kejadian buruk sedini pula. (ask)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved