Berita Gianyar
Kronologi Pria Buleleng Ditemukan Tewas di Teras Toko HP di Batubulan, Driver Ojek Online Jadi Saksi
Pria yang belum genap berumur 40 tahun itu ditemukan tak bernyawa ketika berada di Jalan Raya Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, pada Jumat
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM – Nasib pilu dialami pria 36 tahun asal Tejakula, Buleleng, Bali, I Gede EPP.
Pria yang belum genap berumur 40 tahun itu ditemukan tak bernyawa ketika berada di Jalan Raya Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, pada Jumat 21 Juni 2024 dinihari.
Ya, I Gede EPP ditemukan sudah tidak lagi bernapas di sebuah teras konter toko handphone.
Baca juga: TEWAS Mendadak di Jalan Raya Batubulan Gianyar Bali, Maut Jemput Gede yang Dikenal Kerap Mabuk
Diduga kuat, I Gede EPP meninggal dunia lantaran menderita sakit.
Berikut kronologi ditemukannya I Gede EPP tak bernyawa di emperan toko konter handphone di Batubulan, Gianyar.
Menurut keterangan Kapolsek Sukawati, Kompol I Wayan Johni Eka Cahyadi, peristiwa itu pertama kali diketahui oleh salah seorang driver ojek online.
Dari keterangan saksi, dia mulanya keluar gang sebelah utara di tempat kejadian perkara (TKP) sekira pukul 02.00 Wita.
"Yang bersangkutan melihat korban sudah tergeletak di lantai samping sepeda motor Vario putih DK 3518 BV," kata Kapolsek Sukawati, Kompol I Wayan Johni Eka Cahyadi.
Mulanya, saksi dari driver ojek online itu mensinyalir bahwa korban habis menenggak minuman keras.
Pasalnya, terdapat botol mineral di dekat pria malang tersebut.
Namun ketika dicek, ternyata hanya botol mineral.
"Saksi melihat disamping korban ada botol minuman mineral dengan tutup botol hitam, saksi mengira korban sedang mabuk habis minum-minum dan selanjutnya saksi meninggalkan lokasi karena mau menjemput orderan Gojek," katanya.
Baca juga: LANSIA Asal Purwekerto Ditemukan Tewas di Denpasar, Pemilik Kos Kaget Saat Hendak Minta Uang Sewa
Tetapi kecurigaan mulai muncul ketika saksi usai kembali mengantarkan pesanan dan sudah ada sekitar empat orang yang tengah mengerumuni korban.
Korban dikatakan sudah tidak bergerak, kemudian peristiwa itu dilaporkan ke Polsek Sukawati.
Dari laporan itu, anggota kepolisian yang dipimpin Pawas Ipda Aria Wiryadinata langsung menujuk ke TKP.
Saat itu, posisi korban dalam keadaan tergeletak dan terlentang menghadap ke utara, dengan mengenakan jaket berwarna hitam dengan merk Nike.
Selain itu, korban juga mengenakan celana panjang warna hitam dan sepatu hitam dengan lis putih juga membawa tas hitam.
"Di samping korban ditemukan botol minuman air mineral dengan tutup hitam (berbau arak) motor Vario korban warna putih DK 3518 BV terparkir menghadap ke selatan dengan kunci motor berada pada kunci jok," beber Kapolsek Kompol I Wayan Johni Eka Cahyadi.
Kemudian, korban dievakuasi dengan menggunakan mobil ambulan milik Dinas Sosial Gianyar menuju ke Rumah Sakit Ganesha untuk pemeriksaan medis.
Berdasarkan hasil periksa medis, ketika tiba di rumah sakit, kondisi tubuh korban dalam keadaan lemas dan suhu tubuh dingin.
Pupil sudah tidak ada reaksi dan melebar secara maksimal, detak jantung sudah tidak ada dan korban dinyatakan meninggal dunia.
"Tidak ada tanda-tanda kekerasan di bagian tubuh korban," kata Kapolsek Kompol I Wayan Johni Eka Cahyadi.
Baca juga: Sukojin Bos Gudang Elpiji yang Kebakaran di Denpasar Diborgol, Resmi Jadi Tersangka, 11 Orang Tewas
Lebih lanjut dikatakan, dari keterangan keluarga korban diketahui bahwa korban sering minum-minuman beralkohol jenis arak dan mengalami penyakit dalam, di mana sehari sebelum kejadian korban diketahui minum minuman beralkohol di Desa Les Singaraja.
"Terkait dengan musibah yang terjadi dari pihak keluarga korban menerima dengan ikhlas dan tidak akan melakukan upaya autopsi," kata Kapolsek Kompol I Wayan Johni Eka Cahyadi. (*)
ARMA Fest, Semangat Agung Rai Merawat Seni dan Budaya Lintas Generasi di Bali |
![]() |
---|
Desa Batuan Kaler Gianyar Bali Aktifkan Siskamling Untuk Antisipasi Kriminalitas |
![]() |
---|
Pemkab Gianyar Bali Gelar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak dan Perkawinan Anak |
![]() |
---|
TERANCAM Punah, Burung Perkici Dada Merah Pulang Kampung dari Inggris ke Bali, Tut Atat & Luh Atit! |
![]() |
---|
Koster Beri Nama Ketut Atat dan Ni Luh Atit, Bagi Sepasang Burung Endemik Bali Perkici Dada Merah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.