Berita Bali

Terungkap Curhatan Putu Satria dan Pacarnya, Sebut Mayoret Akan Dibaptis Atau Dibantai Sampai Habis

Terungkap Curhatan Putu Satria dan Pacarnya, Sebut Mayoret Akan Dibaptis Atau Dibantai Sampai Habis

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Suasana pengabenan Putu Satria Ananta Rustika di Setra Desa Adat Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali pada Jumat 10 Mei 2024. 

Seorang di antaranya ternyata diduga kuat berasal dari Bali, yakni I Kadek Adrian.

Kadek Adrian yang sebelumnya diinisialkan KA, berperan penunjuk korban sebelum dilakukan kekerasan.

Ia menunjuk korban, Putu Satria dan berkata "adekku aja nih mayoret terpercaya", sebelum dilakukan kekerasan oleh tersangka Tegar Rafi Sanjaya sampai Putu Satria terkapar dan meninggal dunia.

Orangtua dari Putu Satria, Ni Nengah Rusmini mengaku tidak mengenal dan mengetahui asal dari Kadek Adrian yang menjadi salah satu tersangka dari kasus tersebut.

"Saya tidak tahu dan tidak mengenal. Katanya dari Jembrana," ujar Rusmini, Rabu 19 Juni 2024.

Namun menurut Rusmini, setelah upacara pengabenan terhadap Putu Satria, pihak keluarga pelaku yang berasal dari Bali itu sempat hendak ke rumah duka di Desa Gunaksa untuk memberikan klarifikasi.

"Cuma saya tidak mau bertemu keluarga pelaku," ungkap Rusmini.

Ia hanya berharap pihak keluarga korban mendapatkan keadilan, dan para pelaku dapat dihukum setimpal.

Putu Satria Ananta Rustika (19) meninggal dunia setelah mendapat kekerasan dari seniornya di STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) di Jakarta, Jumat 3 Mei 2024.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian itu terjadi di toilet lantai II STIP Jakarta Utara.

Awalnya korban (Putu Satria Ananta Rustika) dan teman-temannya yang masih tingkat I, dipanggil oleh senior di tingkat II.

Seniornya yang bernama Tegar asal Bekasi, sempat menanyakan siapa yang meminta korban dan rekan-rekanya memakai pakaian olahraga ke gedung pendidikan lantai 3.

Korban dan rekan-rekannya kemudian diminta berbaris berjejer.

Kemudian tegar memukul ulu hati korban dengan tangan mengepal sebanyak 5 kali.

Hal itu membuat korban terkapar dan meninggal dunia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved