Ulah Pati di Bali

Bali Jadi Provinsi Tertinggi Sumbangkan Kasus Ulah Pati Secara Nasional, Pemprov Baru Kaji Penyebab

Menurut Dewa Indra, tindakan ulah pati sering kali terkait dengan kepribadian seseorang, terutama mereka yang kurang berkomunikasi.

Freepik
ILUSTRASI - Bali Jadi Provinsi Tertinggi Sumbangkan Kasus Ulah Pati Secara Nasional, Pemprov Baru Kaji Penyebab 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Berdasarkan data terbaru dari Pusiknas Polri menunjukkan peringkat tingkat bunuh diri atau ulah pati per provinsi di Indonesia untuk tahun 2023.

Provinsi Bali menempati posisi tertinggi dengan angka bunuh diri tertinggi, sementara Aceh memiliki angka terendah dengan rincian berikut:

1. Bali 3,07

2. DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) 1,58

3. Bengkulu 1,53

4. Jawa Tengah 1,21

5. Sulawesi Utara 0,90

6. Jawa Timur 0,58

Dibalik kegiatan pariwisata dan acara internasional yang acapkali diadakan di Bali, rupanya tak menjamin kesejahteraan masyarakatnya.

Beberapa kasus bunuh diri di Bali banyak yang dilatarbelakangi karena ekonomi.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, mengatakan bahwa Pemprov Bali telah melakukan berbagai upaya untuk memahami dan mengatasi masalah ini, termasuk bekerja sama dengan ahli kesehatan jiwa untuk melakukan kajian dan pemetaan penyebab bunuh diri.

“Pemprov Bali sudah melakukan kajian apa sih faktor penyebab bunuh diri bekerja sama dengan ahli kesehatan jiwa sudah pernah dilakukan dan maping. Oleh karena itu, dilakukan tindakan yang bisa membantu," ucapnya.

Menurut Dewa Indra, tindakan bunuh diri sering kali terkait dengan kepribadian seseorang, terutama mereka yang introvert dan kurang berkomunikasi.

"Secara umum kita mengenal kepribadian introvert dan ekstrovert. Ini sering kali dilakukan orang-orang yang introvert, tertutup orangnya tidak mau berkomunikasi. Maka dari itu, institusi pertama yang harus melakukan edukasi adalah keluarga. Komunikasi keluarga paling penting karena bunuh diri tidak melapor ke mana-mana," jelasnya.

Baca juga: Pelaku Ulah Pati Di Bali Rata-Rata Berada Pada Garis Kemiskinan, Kurangnya Pengawasan

Baca juga: Agama dan Adat Bukan Barometer untuk Deteksi Kesehatan Mental, Ulah Pati di Bali Naik 20 Persen

Untuk mengatasi masalah ini, Dewa Indra menggarisbawahi pentingnya peran berbagai pihak termasuk keluarga, psikolog, psikiater, dan pemimpin agama.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved