Berita Gianyar

Pemerintah Pusat Tak Kunjung Respon Permohonan Perbaikan Infrastruktur Pertanian di Gianyar

Dengan adanya pending bantuan perbaikan saluran irigasi dari pusat, maka permohonan dari subak tahun 2023 dan tahun 2024 menumpuk di Dinas Pertanian.

tribun bali/i wayan eri gunarta
Wajah pertanian di Kabupaten Gianyar. Pemerintah Pusat Tak Kunjung Respon Permohonan Perbaikan Infrastruktur Pertanian di Gianyar - Pemerintah Pusat Tak Kunjung Respon Permohonan Perbaikan Infrastruktur Pertanian di Gianyar 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Gianyar hingga saat ini, masih terus bersemangat dalam mengembangkan industri pertanian.

Namun di tengah semangatnya, terdapat sejumlah hambatan.

Seperti kerusakan infrastruktur pertanian, seperti saluran irigasi.

Dinas Pertanian Gianyar pun telah mengajukan dana perbaikan ke pemerintah pusat sejak tahun 2022.

Namun hingga Senin 1 Juli 2024, bantuan tersebut tidak kunjung ada kabar.

Baca juga: Subak Abian Belantih Bangli Hasilkan Kopi Berkualitas, WNA Terpikat, Bangun Industri Jejaring Kopi

Bahkan tersebar informasi, bantuan yang diajukan telah terblokir atau tak bisa diakses, sehingga realisasi perbaikannya pun semakin suram.

Pejabat Fungsional Sarana dan Infrastruktur Pertanian, Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar, Kadek Juliana saat dikonfirmasi, membenarkan bahwa di tahun 2024, pihaknya tak mendapatkan informasi terkait akan adanya perbaikan infrastruktur dari pemerintah pusat.

"Kalau bantuan perbaikan irigasi tersier dari pusat belum turun, bahkan sepertinya permohonan yang kita ajukan sudah terblokir," ujar Yuliana.

Adapun permohonan bantuan yang diajukan, kata dia, sudah dikirimkan sejak tahun 2022 lalu.

Kata dia, permohonan yang diajukan sudah melewati proses verifikasi.

Permohonan bantuan tersebut untuk delapan subak.

Di mana kerusakan irigasi yang dialami sangat parah, dan perlu mendapatkan perbaikan secepatnya.

"Sebagian ada yang rusak karena jebol akibat luapan banjir, sebagian pula rusak karena sudah umur," bebernya.

Dikatakan panjang perbaikan saluran irigasi bervariasi, dari panjang 150 meter sampai 300 meter.

Anggaran yang dibutuhkan untuk saluran irigasi sepanjang 150 meter kisaran Rp 75 juta, dan paling tinggi nilainya sekitar Rp 200 juta.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved