Berita Nasional

Semuel Jadi Tumbal Kasus PDN, Seharusnya Menkominfo Mundur dari Jabatanya, Ketua DPR Minta Evaluasi 

Tapi menterinya itu, kata Trubus saat Rapat Dengar Pendapat di DPR Komisi I telah dicecar habis. Tapi Presiden Jokowi malah berkomentar berbeda.

Kompas.com/Dian Erika
BERI KETERANGAN - Menkominfo Budi Arie Setiadi memberi keterangan saat berada di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, beberapa waktu lalu. Budi Arie didesak mundur dari jabatannya setelah kasus peretasan PDN. 

Puan juga memastikan kalau DPR RI sudah melakukan pembahasan di Komisi I DPR RI. Kata dia, seharusnya perkara itu tidak terjadi, terlebih menyasar pada data pribadi masyarakat. "Ini kan memang satu hal yang menurut kami di DPR sudah dibahas di Komisi I hal yang harusnya tidak terjadi seperti ini," tandas Puan. (Tribun Network/mat/riz/ism/wly)


Jokowi: Semua Sudah Dievaluasi

Menkominfo, Budi Arie Setiadi hingga saat ini belum menunjuk pelaksana tugas alias Plt untuk mengisi kekosongan jabatan Samuel.

Tribun mencoba mengonfirmasi Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Usman Kansong, namun dia tak merespons pertanyaan yang dimaksud.

Tim Hubungan Masyarakat Kominfo mengungkapkan bahwa pihaknya juga belum mendapatkan informasi detail terkait pejabat yang bakal menjadi Plt Dirjen Aptika.

Presiden Jokowi memberikan tanggapan soal desakan agar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mundur dari jabatannya.

Desakan mundur tersebut menyusul peretasan terhadap sistem pusat data nasional (PDN) yang hingga saat ini belum dapat dipulihkan sepenuhnya.

Menurut Presiden, semua hal terkait peretasan PDN sudah dievaluasi, termasuk tuntutan agar Budi Arie mundur. "Semuanya sudah dievaluasi," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, peretasan terhadap sistem sudah dievaluasi secara keseluruhan. Kata Presiden, peretasan terhadap sistem PDN tak boleh lagi terulang.

Selain itu, Jokowi juga menekankan agar seluruh data nasional memiliki back-up (penyimpanan cadangan). "Ya sudah kita evaluasi semuanya.

Yang paling penting semuanya harus dicarikan solusinya agar tidak terjadi lagi, di back up semua data nasional kita. Kalau ada kejadian kita tidak terkaget-kaget," ujarnya. (Tribun Network/mat/riz/ism/wly)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved