Berita Jembrana

CLOSED! SDN Blimbingsari Jembrana Segera Ditutup, Tak Ada Siswa Baru, Disdikpora Usulkan Regrouping

Hingga Selasa 9 Juli 2024 ini, belum ada siswa yang mendaftar di sekolah ini. Dan jumlah siswa saat ini hanya tercatat sebanyak 11 orang.

ISTIMEWA
TUTUP – Kondisi sekolah di SDN Belimbingsari, Kecamatan Melaya, Jembrana yang masih tutup, Selasa (9/7). 

TRIBUN-BALI.COM  - SDN Blimbingsari di Kecamatan Melaya, Jembrana, terancam tutup karena tidak mendapatkan siswa baru pada tahun ajaran 2024/2025.

Hingga Selasa 9 Juli 2024 ini, belum ada siswa yang mendaftar di sekolah ini. Dan jumlah siswa saat ini hanya tercatat sebanyak 11 orang.

Ketika sudah fix, Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jembrana segera mengusulkan re-grouping.

Kepala Disdikpora Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra mengatakan, jika tahun ajaran baru ini sekolah tersebut tak menerima siswa. Selain itu, jumlah secara keseluruhan hanya sebanyak 11 siswa.

Baca juga: Mobil Kalaksa BPBD Jembrana Penyok Tertimpa Pohon, Begini Kondisinya!

Baca juga: DENDAM Lama Perselingkuhan, Pria Asal Tianyar Tengah Karangasem Bali Nekat Bakar Rumah Tetangganya!

“Sampai saat ini belum ada yang mendaftar dan potensi yang mendaftar juga belum ada. Tetapi, kita masih tetap akan menunggu sampai hari sekolah tiba,” kata Anom Saputra saat dikonfirmasi, Selasa (9/7).

Dia melanjutkan, jika tidak ada siswa tahun ini, praktis ruangan kelas 1 dan kelas 2 di SDN Belimbingsari tersebut bakal kosong. Kemudian ada keinginan masyarakat atau orang tua yang hendak memindahkan anaknya ke sekolah terdekat yaitu SDN 7 Melaya.

“Ketika nanti sudah fix, kita akan proses untuk regrouping. Kita akan evaluasi dulu untuk memastikan ada atau tidaknya siswa,” tegasnya.

Sementara itu, SK regrouping atau penggabungan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Pekutatan Jembrana yang terdampak proyek Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk sudah diterbitkan. Guru dan siswa di sekolah tersebut telah pindah sebelumnya. Sehingga sekolah tersebut sudah kosong sejak beberapa waktu lalu.

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SD, Disdikpora Jembrana, I Nyoman Koriawan menuturkan, proses penggabungan sekolah atau regrouping SDN 3 Pekutatan telah disepakati sebelumnya.

Pihaknya telah bertemu para pihak seperti orang tua siswa, kelian banjar dan aparat desa dalam rapat pembahasan sebelumnya. “Pada prinsipnya semua pihak sepakat terhadap regrouping tersebut (SDN 3 Pekutatan),” kata Koriawan saat dikonfirmasi, Selasa (9/7).

Dia melanjutkan, seluruh prosesnya terus berjalan termasuk siswa dan guru yang sebelumnya beraktivitas di sekolah tersebut telah berpindah. Koriawan menyebutkan, dulunya jumlah guru sebanyak 6 orang termasuk Kepala Sekolah.

Dari jumlah tersebut, empat orang di antaranya telah pensiun per 31 Desember 2023 lalu. Sehingga sisanya, dua orang guru telah ditugaskan di tempat berbeda yakni wilayah Kecamatan Pekutatan. “Untuk siswanya semua sudah pindah. Mereka pindahnya menyebar di sekolah-sekolah yang ada di Pekutatan. Mencari yang terdekat dengan tempat tinggalnya,” sebutnya.

Kini, kata dia, SK Bupati Jembrana sudah diterbitkan sehingga sekolah tersebut sudah sah secara dokumen digabung dengan sekolah lainnya. “SK regrouping tersebut sudah diterbitkan. Mengenai penghapusan aset, kita harus koordinasikan dengan bagian aset dulu," tandasnya. (mpa)

Tunggu Kajian Lebih Dulu

Kepala Disdikpora Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra mengatakan, pelaksanaan regrouping kemungkinan besar dilakukan untuk SDN Blimbingsari di Kecamatan Melaya, Jembrana.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved