Berita Denpasar
Atasi Masalah Sampah, Denpasar Bangun 300 Teba Modern, Gunakan Sistem Online
Untuk tahap awal, pembuatan teba modern ini akan diprioritaskan di merajan dadia yang memiliki lahan lebih luas.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Sementara untuk realisasinya akan dimulai pada Agustus 2024 mendatang dengan proses launching.
Selain itu, masyarakat juga akan disisipkan kantong plastik untuk pembuangan residu, sehingga volume sampah yang keluar dari masyarakat bisa dikurangi.
Sementara, itu Komang Sudiarta atau Mang Bemo dari Malu Dong menjelaskan program pengelolaan sampah organik teba modern ini diupayakan untuk disosialisasikan ke seluruh elemen masyarakat seperti banjar, pura atau merajan milik masyarakat dan sekolah.
Program teba modern ini memberi pilihan bagi masyarakat terkait pengelolaan sampah berbasis sumber.
"Secara teknis nantinya, dalam teba modern ini proses pemilahan dilakukan oleh individu dengan memilah sampah organik lalu disimpan di wadah dengan diameter sekitar 1 meter dan kedalaman 1 hingga 2 meter yang nantinya sampah organik di sana akan diuraikan secara organik oleh mikroorganisme dalam rentang waktu 6 hingga 10 bulan sudah dapat diambil untuk dipergunakan sebagai produk lanjutan seperti pupuk dan sebagainya," ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, dari rencana pembangunan teba modern di Kota Denpasar akan diresmikan bertahap.
Diawali sekitar lima sampai sepuluh titik yang disesuaikan kebutuhan masyarakat.
Sebagai awal program ini akan diresmikan dari tanggal 9 sampai 11 Agustus 2024 di Banjar Tampakgangsul, Bali.
"Dengan dukungan Pemkot Denpasar, kami harapkan masyarakat semakin terlatih dan terbiasa untuk mulai memilah sampah berbasis sumber mulai dari pekarangan rumah, pura, sekolah atau banjar. Tentu akan semakin efisien pengelolaan sampah nantinya di TPST masing-masing," katanya. (*)
Kumpulan Artikel Denpasar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.