Pilkada Bali 2024
Imbas Ipat Loncat Pagar Dampingi Kembang Hartawan, Perasaan Tamba Campur Aduk
Dinamika politik yang terjadi saat ini dianggap sebagai "permainan" lawan politiknya yakni PDIP Bali.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
"Saya mau bilang apa, itu haknya dia (Ipat). Saya hormati kalau memang sudah begitu. Saya memberikan doa dan selamat. Silakan. Kan kita tidak bisa kawin paksa. Karena ini urusan negara, kita harus ikhlas dan legowo," ungkapnya.
Tamba mengungkapkan, dengan kondisi saat ini dirinya bukan lagi berhadapan dengan I Gede Winasa maupun I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat, namun justru berhadapan dengan pemegang kekuasaan PDIP Bali yakni I Wayan Koster.
Dinamika politik yang terjadi saat ini dianggap sebagai "permainan" lawan politiknya yakni PDIP Bali.
"Mungkin karena situasional. Ini saya bukan ngelawan anaknya Bupati, saya ngelawan Koster hari ini. Tidak ada pertempuran saya dengan teman di sini, pertempuran saya sama pemegang kekuasan di Bali. Tapi saya adeng-adengin (pelan-pelan)," sentilnya.
Disinggung mengenai kesepakatan pada koalisi lima partai di Jembrana, Nengah Tamba mengakui sampai saat ini pasangan Tamba-Ipat masih di dalam KIM plus-plus Gumi Makepung.
Ipat juga masih terdaftar sebagai kandidat Calon Wakil Bupati dari partai Golkar.
"Ini (koalisi) solid sekali. Tapi kami akan sangat sedih ketika koalisi bisa diintervensi oleh lawan politik. Kami harap nantinya bisa kuat dan saya tidak bisa berkata apapun. Dan tentunya nanti kami menuntut etika berpolitik dari koalisi lima partai ini," jelasnya.
Dari koalisi lima partai sendiri, ada sejumlah kandidat Calon Wakil Bupati yang sudah mendaftarkan diri.
Di antaranya Made Suardana yang merupakan Ketua DPD II Golkar Jembrana, serta ada Kade Darma Susila yang merupakan Ketua DPC Gerindra Jembrana.
Dirinya juga membuka kesempatan bagi partai lain yang ingin mengajukan atau mendaftarkan calonnya.
"Tapi ini nantinya ada pembahasan dan proses serta komitmen yang kuat. Saya tidak bisa memilih karena keputusan ada di dalam tubuh koalisi. Saya tidak mungkin ego, karena belum tentu didukung," jelasnya.
Selama ini, kata dia, dirinya menjalin komunikasi dengan para kandidat yang disebutkan di atas.
Namun karena kesibukan masing-masing, komunikasi dijalani secara udara atau via telepon.
"Selama ini baik-baik saja, meskipun lewat telepon," tandasnya.
Menurut Tamba, fenomena saat ini membuat dirinya belajar banyak hal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.