Pilkada Bali 2024

Perasaan Tamba Campur Aduk, Kok Diduakan Cinta Saya, Cerai dengan Ipat Jelang Pilkada Jembrana

Perasaan Tamba Campur Aduk, Kok Diduakan Cinta Saya, Cerai dengan Ipat Jelang Pilkada Jembrana

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Perasaan Tamba Campur Aduk, Kok Diduakan Cinta Saya, Cerai dengan Ipat Jelang Pilkada Jembrana 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - I Nengah Tamba akhirnya menanggapi soal pernyataan sikap I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat yang lebih memilih hengkang dari koalisi lima partai di Jembrana, Rabu 10 Juli 2024.

Keputusan Ipat untuk bergabung bersama PDIP berpasangan dengan Made Kembang Hartawan atau paket Kembang-Ipat karena ada restu dari I Gede Winasa.

Disisi lain, politikus asal Desa Kaliakah ini juga sempat mengutarakan kekecewaannya terhadap Ipat menjelang momen Pilkada Jembrana 2024.

Baca juga: Sempat Lepas Status Sulinggih Demi Nikahin Bule, Kini Komang Widiantari Kembali Jadi Sulinggih

Padahal, sebelum bebasnya I Gede Winasa, Ipat telah menyatakan siap untuk maju bersama Nengah Tamba sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati kepada Koalisi lima partai. 

Manuver, kata dia, yang dilakukan Ipat mulai terjadi saat bebasnya I Gede Winasa dari Rutan Kelas IIB Negara.

Sejak saat itu, tanda-tanda mulai dirasakannya.

Baca juga: Pelarian Ni Wayan Sri Candri Yasa Berakhir, Kabur dari Tabanan, Ditemukan di Mataram

Apalagi, beredar foto Ipat bersama Kembang Hartawan telah menerima rekomendasi dari PKB di pusat.

Dilanjutkan lagi dengan adanya video dan foto bahwa Wakil Bupati Jembrana yang menyatakan lepas atau meninggalkan "Tamba-Ipat". 

"Sebelumnya baik-baik saja. Saya kaget kok bisa begini. Tambah kaget lagi ada video Ipat yang menyatakan keluar dari koalisi tidak mendampingi Tamba lagi. Dan didukung oleh Golkar," kata Nengah Tamba saat memberikan keterangan di rumah kediamannya, Rabu 10 Juli 2024.

"Apalagi kemarin urus rekomendasi kemana-mana dengan mesra, kok diduakan cinta saya?," imbuhnya sembari tertawa.

Sejak beredarnya isu Ipat bakal loncat bergandengan tangan dengan PDIP, dirinya lebih memilih diam.

Bahkan, sudah tidak berkomunikasi sejak empat hari yang lalu atau sejak Gede Winasa bebas.

Ia sejatinya menunggu agar Ipat datang ke dirinya jika masih menganggap Nengah Tamba adalah saudara dan teman lama serta Bupatinya.

Namun, fakta di lapangan tak sesuai ekspektasi dirinya.

Sehingga hal ini memunculkan aktivitas sindir menyindir dan saling menjelekkan, terutama di media sosial.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved