Berita Buleleng

Polres Buleleng Akan Dirikan Posko Siaga Bencana di Terminal Sukasada 

Polres Buleleng menggelar apel kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, Rabu (5/11/2025).

Istimewa
Ilustrasi banjir 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Polres Buleleng menggelar apel kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, Rabu (5/11/2025).

Selain memastikan kesiapan personel, Polres Buleleng juga akan mendirikan posko siaga bencana di Terminal Sukasada

Berdasakan data BMKG puncak musim penghujan di wilayah Indonesia diprediksi terjadi pada November - Februari 2026. Untuk di wilayah Kabupaten Buleleng, potensi bencana meliputi longsor, angin kencang, pohon tumbang, hingga banjir. 

Baca juga: TANPA BELAS KASIHAN! Ayah Ganyang Anak Hingga Tewas, Ini yang Dilakukan Korban Saat Kritis

"Wilayah Sukasada merupakan salah satu kawasan rawan bencana di Buleleng. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, jalur shortcut di wilayah ini pernah terjadi peristiwa longsor. Bahkan hingga menelan korban jiwa," ungkap Kapolres Buleleng, AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi.

Untuk diketahui, peristiwa longsor ini terjadi pada Maret 2024 lalu. Korban bernama Kadek Angkasa (19) tertimbun material longsor saat melintas di titik 7 shortcut Singaraja - Denpasar, tepatnya di wilayah Banjar Dinas Wirabuana, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada.

Baca juga: NYAWA 2 Pemuda di Jembrana Berakhir di Bak Truk, Tubuh Terhempas di Gelapnya Malam

Karena hal ini pula, Polres Buleleng bersama instansi terkait berencana mendirikan posko siaga bencana di Terminal Sukasada. Tujuannya untuk mempercepat pelayanan saat terjadi keadaan darurat.


Lebih lanjut, Kapolres menjelaskan apel kesiapsiagaan bencana ini sebagai upaya menyatukan persepsi dan memperkuat koordinasi lintas instansi. Apel ini juga menjadi momentum untuk memetakan potensi bencana, sekaligus mengecek kesiapan personel serta sarana prasarana yang dimiliki. "Kami ingin memastikan seluruh unsur siap bergerak cepat," ujarnya. 


Seluruh Bhabinkamtibmas dan personel Polsek telah dilengkapi dengan peralatan perorangan tanggap bencana. Demikian pula anggota Polres Buleleng diwajibkan terlibat aktif dalam kegiatan penanggulangan bencana. "Kami juga telah berkoordinasi dengan PLN agar pemulihan jaringan listrik maksimal dilakukan dalam waktu tiga jam," jelasnya.


Kapolres menambahkan, evaluasi terus dilakukan terhadap kelengkapan sarana di Polsek, sesuai potensi bencana di wilayah masing-masing. 


Apel kesiapsiagaan bencana ini diikuti berbagai instansi. Seperti Kodim 1609/Buleleng, BPBD, PLN, Dinas PUTR, DLH, Basarnas, Dinas Sosial, dan instansi lainnya. 


Usai pelaksanaan apel, dilanjutkan dengan pengecekan sarana dan prasarana dalam penanganan kebencanaan. Mulai dari milik masing-masing Polsek, milik Polres Buleleng, hingga instansi terkait. (mer)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved