Berita Buleleng

Disdikpora Buleleng Klaim Seluruh Siswa di Kota Singaraja Terdistribusi dengan Baik

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Made Astika saat ditemui Senin (15/7).

Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Made Astika, Kepala Disdikpora Buleleng. 

TRIBUN-BALI.COM  - Seluruh siswa sekolah khususnya di wilayah Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, dipastikan telah terdistribusi pada Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) 2024.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Made Astika saat ditemui Senin (15/7).

Dikatakan dia, secara umum untuk siswa di wilayah kota sudah terdistribusi dengan baik. Karena di kota juga ada beberapa sekolah swasta. “Memang kita membuka kesempatan untuk mereka mencari sekolah terdekat dengan zonasinya,” ucap dia.

Terkait sekolah-sekolah yang kelebihan siswa, kata Astika, sesuai rencana sebelumnya yakni dilakukan pendistribusian sesuai dengan zonasinya. Seperti yang terjadi di SMPN 3 Sukasada telah mendapatkan siswa hasil distribusi dari SMPN 1 Sukasada.

“Sudah terdistribusi dari SMPN 1 (Sukasada) ke sana. Sudah disepakati bahwa anak-anak yang dekat dari Gitgit, diarahkan ke SMPN 3 Sukasada. Dan itu kita harus konsekuen, tidak lagi ada anak yang ke SMPN 1 Sukasada,” katanya.

Baca juga: SISWA Hanya Berjumlah 11 Orang, Regrouping SDN Belimbingsari Jembrana Bali Segera Diproses! 

Baca juga: KULINER Nusantara Waroeng Kopi Klotok Hadir di Seminyak Bali, Harga Makanan Hanya Rp 10 Ribuan Saja

Begitupun dengan yang terjadi di SMPN 1 Banjar. Dilakukan penyesuaian dengan mengembalikan siswa ke zonasi asalnya agar terdistribusi dengan baik.

“SMPN 1 Banjar tidak boleh menambah rombel, karena jumlah rombelnya sudah 11. Paling nanti kita optimalkan menjadi 1/7 dari jumlah SPM, yakni hanya boleh menambah 4 siswa per kelas dari jumlah 32 siswa per kelas,” jelasnya.

Lanjut Astika, pihaknya saat ini juga masih melakukan pendataan apakah ada anak usia sekolah atau yang tamat SD tidak melanjutkan sekolah.

Nantinya akan ditindaklanjuti bersamaan dengan pembukaan posko Drop Out (DO) setelah kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). “Titik rawannya biasanya di daerah Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt,” ujarnya.

Terkait MPLS, Astika mengatakan kegiatan ini dilakukan serentak dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai SMP. Untuk tahun pelajaran 2024/2025 ini, pembukaan MPLS dipusatkan di SMPN 4 Sukasada.

“Tadi sudah mulai saya buka dengan konsep orang tua menyerahkan pada Dinas Pendidikan, Dinas Pendidikan menyerahkan ke satuan pendidikan untuk dilakukan proses pembelajaran,” imbuhnya.

Astika menambahkan, kegiatan MPLS berpusat pada pengenalan sekolah, pendidikan karakter, pengenalan guru, termasuk sarana prasarananya. Kegiatan MPLS dilaksanakan hingga Sabtu (20/7).

Pada MPLS kali ini pihak sekolah juga wajib mengimplementasikan program pencegahan dan penanganan tindak kekerasan di lingkungan sekolah (PPKSP), serta fokus pada Gerakan Sekolah Sehat (GSS).

Program ini ditujukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan terhindar dari masalah bullying serta kekerasan. “Lengkapnya kita akan berikan materi sampai dengan hari Sabtu.

Setelah itu baru kita bekerja lagi dengan posko DO untuk mencari anak-anak yang tamat SD tapi tidak melanjutkan,” tandasnya. (mer)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved