Pilkada

KIM Disebut Tak Akan Mudah Memenangi Pilkada, Potensi Berhadapan di 4 Daerah Strategis

Sementara itu, di Jawa Barat (Jabar) dan Banten, Ray mengatakan, Golkar dengan Gerindra hampir dapat dipastikan akan saling berhadapan.

ISTIMEWA
FOTO BERSAMA - Para Ketua Umum partai politik Koalisi Indonesia Maju foto bersama di Jalan Kertanegara IV, Jakarta, beberapa waktu lalu. Partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju tampaknya hanya solid di wilayah Jawa Timur (Jatim). Koalisi ini terlihat tidak solid di lima provinsi lainnya. 

TRIBUN-BALI.COM  - Partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) tampaknya hanya solid di wilayah Jawa Timur (Jatim). Koalisi ini terlihat tidak solid di lima provinsi lainnya.

Pengamat politik, Ray Rangkuti mengatakan, keinginan koalisi KIM untuk "meng-KIM-kan" pilkada, khususnya di daerah-daerah strategis, makin jauh dari harapan. Alih-alih berkoalisi, yang terjadi justru sebaliknya.

"Partai-partai KIM yang saling berhadapan. Daerah-daerah strategis yang dimaksud adalah Jakarta, Banten, Jabar, Jatim dan Jateng. Dari lima provinsi ini, sejauh ini, hanya di Jatim KIM terlihat solid," kata Ray, Selasa (16/7).

Meski demikian, Ray mengatakan, kemungkinan menang tetap tidak mudah diraih partai-partai KIM di Jawa Timur, dengan calon mereka yakni, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak.

"Sekalipun Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak telah mengantongi dukungan enam parpol, bakal lawan tandingnya (KIM) akan datang dari dua partai dengan basis pemilih paling solid di Jatim. Yakni PKB dan PDIP," jelasnya.

Adapun PKB adalah partai pemenang terbesar di Jatim dengan 27 kursi, disusul PDIP 21 kursi, dan Gerindra 21 kursi. "Jadi kursi koalisi PDIP dengan PKB sudah 2/3 kursi enam parpol pendukung Khofifah-Emil. Jika PKS dan NasDem bergabung, situasi parpolnya adalah 50 vs 50. Jalan terjal bagi Khofifah-Emil," papar Ray.

Sementara itu, di Jawa Barat (Jabar) dan Banten, Ray mengatakan, Golkar dengan Gerindra hampir dapat dipastikan akan saling berhadapan. Kemudian, di Jawa Tengah (Jateng) masih terlihat samar-samar.

Ray menilai, KIM masih menunggu kepastian Kaesang. "Jika Kaesang maju, kemungkinan KIM akan solid ke Kaesang. Jika tidak, kemungkinan KIM terbelah juga akan terjadi," demikian jelas Ray.

Ray mengatakan, soliditas KIM di Jakarta makin kabur. Khususnya setelah Golkar menyatakan lebih mendorong Jusuf Hamka sebagai cawagub dibandingkan Ridwan Kamil sebagai cagub.


Kuda Hitam

Partai Golkar telah mengusulkan nama Jusuf Hamka untuk mendampingi Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep di Pilgub Jakarta 2024. Sekretaris DPD Golkar DKI Jakarta Basri Baco menyebut, duet Kaesang- Jusuf Hamka ini bakal menjadi kuda hitam di Pilkada Jakarta 2024.

Menurut Baco, penilaian berdasarkan survei internal Golkar yang menyebut sebagian warga Jakarta ingin sosok pemimpin baru. "Kaesang-Jusuf Hamka bisa menjadi pasangan kuda hitam di Jakarta yang menurut hasil survei internal kita, sebanyak 5,7 persen rakyat Jakarta menginginkan pemimpin baru, bukan yang pernah memimpin Jakarta,” ucapnya.

Meski tak punya banyak pengalaman di dunia politik, namun Baco yakin Jusuf Hamka merupakan sosok yang tepat untuk memimpin Jakarta. "Jusuf Hamka kita kenal sebagai raja jalan tol, seorang mualaf, dan sudah selesai dengan hidupnya. Jadi, dia hanya akan fokus untuk pengabdian kepada rakyat Jakarta,” ujarnya. (tribunnews)


Sulit Kalahkan Anies

Partai Golkar dianggap tak realistis memunculkan sosok Jusuf Hamka. Pengamat Politik Universitas Nasional (UNAS) Jakarta, Selamat Ginting menilai, pesaingnya cukup berat yaitu Anies Baswedan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Tags
Pilkada
KIM
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved