Berita Jembrana
MPLS di Jembrana, SMKN 1 Negara Terima 412 Siswa Baru, Jurusan Bisnis Digital Jadi Favorit
jika sebelumnya jumlah rombongan belajar (Rombel) atau kelas yang disediakan sekolah hanya tiga kelas kini menerima lima Rombel.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) telah dimulai pada Senin 15 Juli 2024.
Para peserta didik baru khususnya tingkat SMA/SMK di Kabupaten Jembrana mengikuti MPLS selama tiga hari.
MPLS ini utamanya mengenai pencegahan kekerasan maupun bullying di lingkungan sekolah.
Kegiatan MPLS seperti terlihat di SMKN 1 Negara. Sekolah tersebut menerima 412 siswa baru pada tahun ajaran 2024/2025.
Baca juga: Ikuti MPLS, Jurusan Bisnis Digital Jadi Favorit! SMKN 1 Negara Terima 412 Siswa Baru untuk 3 Jurusan
Menariknya, jurusan Bisnis Digital (BD) di sekolah ini justru paling banyak peminat.
Terbukti, jika sebelumnya jumlah rombongan belajar (Rombel) atau kelas yang disediakan sekolah hanya tiga kelas kini menerima lima Rombel.
Jurusan ini sejatinya kian melejit setelah pandemi Covid-19 yang mengharuskan segala halnya serba online termasuk transaksi jual beli.
Kepala SMKN 1 Negara, I Putu Wardana menjelaskan, proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025 berjalan lancar.
Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan MPLS selama tiga hari (Senin, Selasa, dan Kamis).
Materi yang diberikan kepada siswa baru di antaranya tata tertib lalu lintas, bahaya narkotika dan lainnya.
Termasuk dari program Jaksa Masuk Sekolah (JMS) untuk berbagai materi.
Pihaknya juga menggandeng instansi terkait seperti dari kepolisian untuk materi-materi tersebut.
“MPLS menekankan soal pencegahan kekerasan di lingkungan sekolah. Tetapi di luar itu ada pemberian materi dari instansi terkait,” ungkapnya.
Di SMKN 1 Negara tahun ini menerima total 412 siswa baru yang akan mengenyam pendidikan di sekolah yang berlokasi di Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara ini.
Menurutnya, pihaknya terpaksa menambah kelas untuk mengurangi risiko pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik) terkait kelebihan siswa dalam satu Rombel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.