Berita Klungkung
Didirikan Sejak Tahun 1700-an, Renovasi Tidak Ubah Signifikan Puri Agung Klungkung Bali
Adapun bangunan di Puri Agung yang hendak direvitalisasi di antaranya pendopo puri, pemereman merajan, hingga bale pawedan, termasuk tembok.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Puri Agung Klungkung yang terletak di Kota Semarpura, Bali, rencananya kembali akan direnovasi pada tahun 2025.
Penglingsir Puri Agung Klungkung, Ida Dalem Smara Putra menegaskan, renovasi yang akan dilakukan pihak Dinas Kebudayaan Provinsi Bali itu mengubah signifikan tampilan dari Puri Agung Klungkung.
Ida Dalem Smara Putra mengatakan, revitalisasi nanti akan dilakukan terhadap ruang pendopo puri dengan bangunan lain yang khusus digunakan oleh pihak kerajaan dari masa lampau hingga saat ini.
"Kami setuju saja, apalagi saat ini kondisi sudah mulai rusak beberapa. Terakhir puri direvitalisasi tahun 2008,” kata Ida Dalem Smara Putra, Kamis 17 Juli 2024.
Baca juga: Revitalisasi Puri Agung Klungkung Sekitar Rp 10 Miliar, Libatkan Budayawan dan Sejarahwan
Pihak puri nanti akan menunjukkan beberapa bangunan atau ruangan yang kerap digunakan raja pada zaman dahulu, dan bagaimana kondisi saat ini.
Ada permintaan pihak puri, agar revitalidasi nanti tidak mengubah signifikan kondisi puri.
Adapun bangunan di Puri Agung yang hendak direvitalisasi di antaranya pendopo puri, pemereman merajan, hingga bale pawedan, termasuk tembok.
"Bangunan ini ada sejak tahun 1700-an, kemudian pembangunan total kembali tahun 1900-an, dan terakhir diperbaiki tahun 2008,” jelas Ida Dalem.
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Klungkung, I Ketut Suadnyana mengatakan, awalnya pihaknya telah mengusulkan ide revitalisasi Puri Agung Klungkung ke Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.
Hal itu ternyata disetujui, dan proses revitalisasi rencananya baru akan dilakukan para tahun 2025 mendatang, dengan anggaran sekitar Rp 10 miliar.
Ia juga mengatakan, dipilihnya Puri Agung Klungkung untuk direvitalisasi, karena memiliki historis panjang sejarah, dari menjadi pusat pemerintahan zaman kerajaan hingga ada masa peralihan ke pemerintahan saat ini.
Selain itu juga menjadi bagian dari kegiatan wisata kota di Klungkung, Bali.
“Revitalisasi ini merupakan niat baik dari pemerintah, meskipun saat ini bukan lagi pusat kekuasaan politik, harus tetap menjadi pusat kebudayaan yang senantiasa dirawat dan dijaga,” ungkapnya. (mit)
Kumpulan Artikel Klungkung
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.