Pilkada Jatim

Jokowi & Prabowo Effect di Pilkada Jatim,Litbang Kompas:Faktor Keduanya Berpengaruh Cukup Signifikan

Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu menyebut, faktor Jokowi dan Prabowo tetap memiliki pengaruh cukup signifikan terhadap pemilih.

ISTIMEWA
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Presiden Jokowi. 

TRIBUN-BALI.COM - Survei Litbang Kompas periode Juni 2024 memperlihatkan faktor Presiden Jokowi dan Presiden RI terpilih Prabowo Subianto. Dua nama ini berpengaruh terhadap elektabilitas kandidat calon gubernur (cagub) terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur (Jatim).

Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu menyebut, faktor Jokowi dan Prabowo tetap memiliki pengaruh cukup signifikan terhadap pemilih. Pasalnya, lebih dari 50 persen responden tetap menyebut melihat Jokowi dan Prabowo sebagai salah satu faktor yang menentukan pilihan.

“Pasti ada pengaruhnya tapi sejauh mana Pak Jokowi dan Prabowo meng-endorsement tokoh itu (calon gubernur dan wakil gubernur),” kata Yohan dikutip Tribun Bali dari Kompas.com, Jumat (19/7).

Survei Litbang Kompas membagi pertimbangan pemilih ke empat wilayah geokultural, yakni Mataraman, Arek, Tapal Kuda, dan Madura. Mataraman berada di bagian barat Jawa Timur yang meliputi Blitar, Bojonegoro, Kediri, Madiun, Lamongan, Magetan, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tuban, dan Tulungagung.

Baca juga: POLSEK Blahbatuh Amankan Pencuri Motor, Pelaku Tertangkap Saat Tuntun Motor Curian!

Baca juga: Pasar Senggol GOR Kebo Iwa Soal Sensitif,  Pj Bupati Gianyar Masih Cari Solusi Terbaik

MENANTI PENANTANG - Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak saat apel ASN Pemprov Jatim, beberapa waktu lalu. Mereka menunggu penantang di Pilkada Jatim 2024.
MENANTI PENANTANG - Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak saat apel ASN Pemprov Jatim, beberapa waktu lalu. Mereka menunggu penantang di Pilkada Jatim 2024. (ISTIMEWA)

Arek di sebelah timur dari Mataraman yang meliputi Gresik, Jombang, Malang, Batu, Mojokerto, Pasuruan, Surabaya, dan Sidoarjo. Kemudian, Tapal Kuda di kawasan timur yang meliputi Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Probolinggo, Lumajang, dan Situbondo. Sementara Madura meliputi Bangkalan, Sampangan, Pamekasan, dan Sumenep.

Jokowi effect atau faktor Jokowi terhadap keterpilihan pada Pilkada Jatim di empat wilayah geokultural itu tertinggi berada di wilayah Tapal Kuda sebesar 65,9 persen. Disusul wilayah Arek 60,1 persen. Sementara itu, di wilayah Madura dan Mataraman di bawah 60 persen. Masing-masing sebesar 58,3 persen dan 55,2 persen.

Selanjutnya, Prabowo effect atau faktor Prabowo terhadap keterpilihan pada Pilkada Jatim terbesar juga terlihat pada wilayah Tapal Kuda sebesar 75 persen. Disusul, wilayah Arek sebesar 61,7 persen. Dua wilayah geokultural lainnya memperlihatkan bahwa Prabowo effect di bawah 60 persen, Marataraman sebesar 59,7 persen dan Arek 58,3 persen.

Apabila dibandingkan dengan faktor pertimbangan satu agama dan satu suku, faktor Jokowi dan Prabowo terlihat berada di bawahnya. Faktor pertimbangan satu agama di wilayah Tapal Kuda sebesar 83 persen, Madura 79,2 persen, Mataraman 77,9 persen, dan Arek 77,6 persen Kemudian, pertimbangan satu suku di wilayah Tapal Kuda sebesar 80,7 persen, Madura 70,8 persen, Arek 69,4 persen, dan Mataraman 68,5 persen.

Mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa masih menjadi rujukan warga sebagai kandidat bakal calon gubernur (cagub) pada Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024. Berdasarkan survei Litbang Kompas periode Juni 2024, elektabilitas Khofifah mencapai 26,8 persen.

Dibawahnya disusul oleh Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dengan 13,6 persen. Sementara itu, dua nama lainnya, yakni Emil Elestianto Dardak dan Syaifullah Yusuf hanya dipilih kurang dari empat persen responden. Masing-masing 3,8 persen dan 1,8 persen.

Dikutip dari Kompas.id, Jumat kemarin, muncul juga nama mantan Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Marzuki Mustamar dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Namun, elektabilitas keduanya tidak mencapai satu persen. Eri Cahyadi mendapat 0,8 persen. Sedangkan Marzuki Mustamar hanya memeroleh 0,4 persen.

Hanya saja, peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu menyebut bahwa ada sebanyak 51 persen responden tidak menjawab atau menjawab tidak tahu. Oleh karenanya, peluang munculnya kandidat selain Khofifah yang sudah memastikan maju di Jawa Timur, masih terbuka. Termasuk, Risma yang berada di posisi kedua.

“Dengan masih banyaknya responden yang belum menentukan pilihan, artinya masih terbuka luas bagi kandidat lain (selain Khofifah). Kalau melihat dari elektabilitas yang kuat ada Risma di posisi kedua, yang paling memiliki potensi. Tetapi tentu ada banyak variabel lain, seperti dukungan partai politik (parpol),” ujarnya. (kompas.com)


Petahana Menanti Penantang

Sebagaimana diketahui, Khofifah telah memutuskan kembali maju pada Pilkada Jatim dengan menggandeng pasangan lamanya, Emil Dardak. Pasangan Khofifah-Emil Dardak ini bahkan telah memastikan tiket maju pada Pilkada Jatim 2024.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved