Helikopter Jatuh di Bali
Helikopter Bali Heli Tour Baru Terbang Tiga Menit Lalu Terlilit Tali Layangan dan Jatuh
Nyoman Sidakarya, mengatakan awalnya helikopter take off dari helipad GWK Cultural Park pada pukul 14.33 WITA untuk melakukan tur wisata
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Helikopter dengan registrasi PK-WSP milik PT. Indo Aviasi Perkasa (Bali Heli Tour) yang dioperasikan oleh PT Whitesky Aviation mengalami kecelakaan di daerah Suluban, Pecatu, Kuta Selatan, Badung, pada Jumat 19 Juli 2024.
Kecelakaan itu diakibatkan oleh tali layang-layang yang melilit baling-baling helikopter keluaran tahun 2018 tersebut.
Sang pilot, Kapten Dhedy Kurnia Sentosa pun melakukan pendaratan darurat di lahan kosong milik warga yang kanan kirinya merupakan tebing.
Namun naas helikopternya tidak dapat mendarat dengan mulus, posisinya melintang dan jatuh.
Baca juga: KNKT Kirim Tim Investigator Untuk Kecelakaan Helikopter yang Jatuh di Suluban Bali
Dari informasi dan catatan aplikasi Flightradar24 helikopter PK-WSP take off atau lepas landas dari helipad di kawasan GWK Cultural Park, Jumat 19 Juli 2024, pukul 14.33 WITA.
Namun baru terbang sekitar 3 menit atau sekira pukul 14.37 WITA, helikopter tersebut mendarat dan jatuh di lahan kosong milik warga.
Hal tersebut pun dibenarkan oleh pihak PT Whitesky Aviation.
"Kami disampaikan bahwa pada tanggal 19 Juli 2024, pukul 14:36 WITA, berdasarkan data dan sistem flight following kami, telah terjadi upaya pendaratan darurat yang disebabkan terlilit tali (nylon) layangan," ujar VP. GRC PT. Whitesky Aviation, I Gede Bambang Narayana, melalui keterangan tertulisnya.
"Upaya pendaratan darurat itu berakibat rusak berat, helikopter Bell-505 RX registrasi PK-WSP milik PT. Indo Aviasi Perkasa (Bali Heli Tour) di Suluban, Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Bali yang dioperasikan di bawah AOC PT Whitesky Aviation," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya, mengatakan awalnya helikopter take off dari helipad GWK Cultural Park pada pukul 14.33 WITA untuk melakukan tur wisata.
Belum lama mengudara, helikopter tersebut jatuh sekitar pukul 14.37 WITA.
"Kantor pencarian dan Pertolongan Denpasar memperoleh informasi adanya heli jatuh pada pukul 15.25 WITA. Berdasarkan informasi awal heli membawa lima orang termasuk pilot dan kru," ungkap Sidakarya.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub pun telah menerima laporan kecelakaan helikopter tersebut.
“Kami telah menerima laporan kecelakaan helikopter dengan registasi PK-WSP type Bell 505 milik PT. Whitesky Aviation di Suluban, Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Bali, pada Jumat 19 Juli 2024, pukul 15.33 WITA. Kecelakaan akibat terlilit tali layangan,” ujar Kepala Bagian Kerja Sama Internasional Humas dan Umum Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Mokhammad Khusnu.
Ia menambahkan, helikopter membawa person on board (POB) sebanyak lima orang, terdiri dari satu pilot dan empat penumpang.
Informasi awal semua penumpang dipastikan selamat dalam kecelakaan tersebut.
“Saat ini Inspektur penerbangan dari Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV telah di lokasi kecelakaan,” imbuhnya.
“Pihak PT. Whitesky Aviation juga telah mengirimkan tim investigasi ke lokasi kejadian. Informasi terkini akan disampaikan lebih lanjut,” sambung Khusnu.
Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Hubud akan melakukan sosialisasi dan pengawasan yang lebih intensif bahaya layangan melalui koordinasi dengan Pj. Gubernur serta Kepala Daerah di wilayah Bali, agar tidak membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan.(*)
Kumpulan Artikel Bali

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.