Berita Denpasar

Rare Angon Berjuang di Bawah Terik & Lawan Ombak, 1.340 Layangan di Langit Padanggalak Denpasar

Layang-layang dengan berbagai bentuk mengudara di Pantai Padanggalak Denpasar, Minggu (21/7). Di mana total ada sebanyak 1.340

TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
LOMBA – Sejumlah layangan dengan berbagai bentuk mengudara di Pantai Padanggalak Denpasar, Minggu (21/7). Total ada sebanyak 1.340 layang-layang yang menghiasi langit Padanggalak dalam rangka Festival Layangan Bali ketiga yang memperebutkan piala The Champion Gubernur Bali. 

TRIBUN-BALI.COM  - Layang-layang dengan berbagai bentuk mengudara di Pantai Padanggalak Denpasar, Minggu (21/7). Di mana total ada sebanyak 1.340 layang-layang atau layangan yang menghiasi langit Padanggalak.

Lomba ini merupakan gelaran Festival Layangan Bali ketiga yang memperebutkan piala The Champion Gubernur Bali. Diiringi gambelan baleganjur, para rare angon dengan penuh semangat berlari di bawah terik matahari.

Dengan mengandalkan kekompakan dan koordinasi yang baik, mereka menerbangkan layangannya. Bahkan tak hanya di tanah lapang, Rare angon pun sampai turun ke pantai dan bahkan melawan ombak yang cukup besar untuk menjaga layangannya tidak bertabrakan dengan layangan lain.

Baca juga: Ni Nyoman Rosita Ujianti Gelar Pameran Lukisan Keliling Indonesia

Baca juga: Rp3 Juta Per Mahasiswa, Ratusan Orang di Jembrana Terima Beasiswa Tahap I, Kuota 1.824 Per Tahun

LOMBA – Sejumlah layangan dengan berbagai bentuk mengudara di Pantai Padanggalak Denpasar, Minggu (21/7). Total ada sebanyak 1.340 layang-layang yang menghiasi langit Padanggalak dalam rangka Festival Layangan Bali ketiga yang memperebutkan piala The Champion Gubernur Bali.
LOMBA – Sejumlah layangan dengan berbagai bentuk mengudara di Pantai Padanggalak Denpasar, Minggu (21/7). Total ada sebanyak 1.340 layang-layang yang menghiasi langit Padanggalak dalam rangka Festival Layangan Bali ketiga yang memperebutkan piala The Champion Gubernur Bali. (Putu Supartika - Tribun Bali)

Sehingga tak ayal mereka harus berbasah-basahan dan berendam di air laut selama layangannya masih mengudara. Pelaksanaan lomba ini dibagi dalam dua hari yaitu Sabtu (20/7) untuk 559 layangan dan Minggu (21/7) sebanyak 781 layangan.

Ketua Panitia Lomba, Putu Chris Budhi Setyawan mengatakan, peserta lomba ini berasal dari seluruh Bali. “Ada empat kategori yang kami lombakan selama dua hari. Pertama ada kategori plastik, remaja, dewasa dan big size,” katanya.

Sementara untuk jenis layang-layang ada bebean, pecukan, janggan buntut, janggan, dan layangan kreasi. Untuk kategori plastik, jumlah layangan yang ikut yakni bebean plastik 87, janggan 68, janggan buntut 50 dan bebean big sebanyak 100 peserta.

Kemudian kategori remaja meliputi bebean 221, pecukan 112, janggan 46 serta janggan buntut sebanyak 78. Lalu kategori dewasa meliputi bebean 168, pecukan 72, janggan 54, janggan buntut 76, layangan kreasi sebanyak 24. Dan kategori big size yakni bebean 145 layangan dan janggan buntut sebanyak 39 layangan.

Ada beberapa kriteria yang dinilai dalam perlombaan ini mencakup kerapian, elog, guangan dan keharmonisan.

“Penilaian tak hanya saat layangan naik dan diturunkan. Namun juga ada juri pengintai di jalan raya, tempat parkir. Karena kami harap peserta ikut menjaga ketertiban dan sesuai dengan aturan lalu lintas,” katanya.

Selain itu, pada kesempatan tersebut, rare angon atas nama Komunitas Seni Layangan Bali juga meminta kepada pemerintah daerah untuk memfasilitasi semeton rare angon lapangan bermain layangan.

Hal ini dilakukan untuk antisipasi keamanan dan kenyamanan dalam bermain layang-layang. Sementara itu, kategori dewasa dan big size juga memperebutkan hadiah dengan total Rp 100 juta. (sup)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved