Berita Badung

TOL Laut Giri Prasta Dibeberkan Konsepnya, Dirancang dari Bandari ke Cemagi & Tidak Rusak Biota Laut

Tol Laut yang dirancang Pemkab Badung, melalui Bupati I Nyoman Giri Prasta, dipastikan tidak akan merusak biota laut.

Agus Aryanta/Tribun Bali
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta (kiri) dan ilustrasi tol laut (kanan). 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Tol Laut yang dirancang Pemkab Badung, melalui Bupati I Nyoman Giri Prasta, dipastikan tidak akan merusak biota laut. Bahkan tidak akan ada tiang panjang layaknya jalan tol di atas laut.

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, menjelaskan konsep tol laut yang ingin dibangun itu tujuannya tiada lain selain mengatasi kemacetan lalu lintas di kawasan Badung.

Bahkan tol laut bisa dimanfaatkan wisatawan dari Bandara Ngurah Rai hingga ke depan destinasi wisata. "Jadi tol laut kita pastikan tidak berusak biota laut," ujar Giri Prasta, pada 23 Juli 2024.

Pihaknya juga membantah, wacana yang menyebutkan akan ada pembangunan jalan tol di atas laut seperti yang ramai diperbincangkan di media sosial (medsos).

Baca juga: 12 Liter BBM Sehari, Petani Gunakan Pompa Air, Sawah di Subak Kali Kembar Terdampak Kekeringan

Baca juga: Tantangan Industri Nama Domain dan Keamanan Internet Jadi Bahasan Dalam APAC DNS Forum 2024

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta - Jalan Lingkar Selatan dan LRT Belum Terwujud, Bupati Badung Kembali Wacanakan Bangun Tol Laut
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta - Jalan Lingkar Selatan dan LRT Belum Terwujud, Bupati Badung Kembali Wacanakan Bangun Tol Laut (tribun bali/i komang agus aryanta)

Giri Prasta menjelaskan, tol laut yang dia maksud adalah pengoperasian armada laut yang bisa terhubung ke sejumlah destinasi. Ia berharap transportasi di perairan itu bisa mengatasi kemacetan di Badung selatan.

"Namanya tol laut, di luar kawasan surfing dan sebagainya. Itu nanti ada lalu lalang kapal. Contoh dari Bandara Ngurah Rai, biar tidak kena macet jalan darat, many-many traffic jam everywhere," kata Bupati Asal Desa Pelaga, Petang itu.

Giri Prasta tak menyebutkan kapan layanan ini bisa beroperasi. Namun, dia mengeklaim moda transportasi laut ini berpotensi dijalankan investor.

Nanti, turis yang turun dari Bandara Ngurah Rai bisa memanfaatkan angkutan tersebut agar tidak kena macet saat hendak ke Canggu, Kuta Utara dan sekitarnya.

"Dia (wisatawan) bisa transaksi beli tiket di sana. Itu memudahkan akses mereka. Bisa dipilih misal sampai ke Canggu, sehingga ada pilihan untuk tidak di darat," imbuhnya.

Konsep yang dijelaskan Giri Prasta pun berbanding terbalik dengan rancangan yang di buat PUPR Badung. Pasalnya dari disaint yang dirancang, PUPR akan melakukan penataan pantai dengan mengurug bibir pantai kedalam dengan panjang 50 meter.

Selain itu jalan yang akan dibangun dengan lebar 8 meter dengan panjang 17 Km. Bahkan akan ada bus listrik yang bisa membantu wisatawan untuk menghindari kemacetan.

Bahkan, dalam penataan pantai secara keseluruhan akan dilakukan pembangunan breakwater, struktur di bawahnya, dan lainnya.

Untuk pengerjaannya akan dilakukan pada tahun 2025. Berdasarkan DED penataan ini akan menelan anggaran Rp 900 miliar. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved