WNA di Bali

Deportasi Bule Ricuh di Bedugul Tabanan Tunggu Polisi, Aksinya Viral di Media Sosial 

Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar menunggu selesainya proses penyelidikan dari kepolisian terkait bule Rusia yang bikin ricuh di Jalan Bedugul

Istimewa
Dua WNA Rusia yang berteriak-teriak di Jalan Raya Bedugul, Denpasar Singaraja pada Rabu 31 Juli 2024 

Deportasi Bule Ricuh di Bedugul Tabanan Tunggu Polisi, Aksinya Viral di Media Sosial 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar menunggu selesainya proses penyelidikan dari kepolisian terkait bule Rusia yang bikin ricuh di Jalan Bedugul Tabanan, Bali.

Setelah itu pihak Imigrasi Denpasar dapat menentukan Tindakan Administratif Keimigrasian apa yang akan diberikan terhadap mereka.

“Nanti dilakukan dulu oleh pihak kepolisian dan apabila ada tindakan kriminal umum tentunya diselesaikan dulu tindak kriminal umumnya,” ujar Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar, Ridha Sah Putra, Jumat (2/8/2024).

Baca juga: 2 WNA Terseret Arus Saat Surfing di Pantai Segara Ayu Bali, Berhasil Diselamatkan Balawista

Ia mengatakan, setelah selesai penyidikan dan menjalani hukuman ada atau tidak ada temuan kriminalnya, setelah proses penyidikan dan penyelidikan dari kepolisian baru diserahkan ke Imigrasi Denpasar.

Diberitakan sebelumnya, seorang WNA berteriak-teriak seperti kesurupan di Jalan Raya Denpasar-Singaraja tepatnya di dekat pintu masuk Daya Tarik Wisata (DTW) Ulun Danu Beratan, Banjar Candikuning II, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan.

Baca juga: BALI Perlu Sosok Tegas Seperti Golose! IPW Beri Pesan Jaga Kondusifitas & Atur WNA pada Kapolda Baru

Video dua WNA itu pun ramai di media sosial, Kamis (1/8/2024).

Menurut informasi yang didapat, kejadian itu terjadi, Rabu (31/7/2024).

Diketahui WNA yang berulah itu merupakan WNA Rusia.

Baca juga: IMIGRASI Bali Berikan Tindakan Administratif Keimigrasian Terhadap 258 WNA, Turis Taiwan Terbanyak!

Mirisnya lagi, WNA itu seperti orang depresi karena pengaruh obat.

Ia disebutkan tidak tidur selama tiga hari saat dia menginap di Chakra Tavern Bedugul, Banjar Candikuning 1, Desa Candikuning, Baturiti, Tabanan untuk kegiatan syuting konten di Youtube.

Kasi Humas Polres Tabanan Iptu I Gusti Made Berata mengatakan, dua WNA Rusia berteriak di pinggir jalan sudah diamankan petugas Polsek Baturiti.

Baca juga: WNA Kian Meresahkan di Pulau Dewata, Kapolda Bali Kini Unjuk Taring

"Kemarin sudah langsung diamankan Polsek Baturiti. Bahkan mereka juga sempat dilarikan ke rumah sakit," ujarnya.

Disebutkan dua WNA yang berulah yakni Georgii Shabalin dan Nadezhda Bezmenova yang diduga pasangannya.

Georgii saat itu berteriak histeris di pinggir jalan, sementara Bezmenova meniup alat musik yang terbuat dari kerang.

"Dia berteriak, bahkan mengganggu pengguna jalan, karena sempat ke tengah jalan mengadang kendaraan yang lewat. Tidak hanya itu, mobil yang dikendarai ditaruh di tengah jalan," ucapnya.

Sebelum kejadian seperti ramai di media sosial, keduanya sempat terlibat kecelakaan di jalan itu.

Mobil yang mereka bawa bertabrakan dengan mobil warga lokal di sana. Akibat kejadian itu, Georgii mengalami luka robek pada kepala, memar di dahi dan lutut kiri serta pada mata kaki kiri.

Ia juga muntah darah dan sempat dirawat di Puskesmas Baturiti I lalu dirujuk ke RSU Semara Ratih Luwus.

Sementara pasangannya Bezmenova Nadezhda yang satu mobil dengan Georgii tidak mengalami luka-luka.

Namun pengemudi mobil lainnya terluka dan dilarikan ke rumah sakit.

Setelah tabrakan, Georgii turun dari mobil dan berteriak lalu menuju ke arah mobil Calya yang ditabrak dan dikendarai Luh Suruyani.

"Jadi kedua WNA ini menginap di salah satu tempat di Bedugul, Baturiti mulai tanggal 27 Juli 2024 sampai 31 Juli 2024," jelasnya.

Namun dari keterangan Bezmenova Nadezhda disebutkan, Georgii tidak tidur dan tidak makan selama 3 hari.

Ia hanya mengkonsumsi obat 'Rape Nukini' atau obat perangsang yang mereka bawa.

Obat itu pun diminum untuk menahan lapar dan mengantuk.

Diakui, Bezmenova dan Georgii selama menjalani kegiatan itu, hanya berusaha berinteraksi dengan alam dan menyerap tenaga alam.

"Hingga kini, Georgii masih belum berkomunikasi karena masih linglung dan muntah darah," beber Berata.

Sementara itu, hasil pemeriksaan medis di RSU Semara Ratih Luwus, Georgii didiagnosis pembuluh darah di paru-paru pecah karena benturan akibat kecelakaan, dan masalah di bagian lambung setelah tiga hari hanya mengonsumsi obat-obatan dan alkohol. (*)

 

Berita lainnya di WNA di Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved