Pilkada Bali 2024
Pilkada Bali 2024, KIM Plus Tanggapi Mundurnya Sundayana, Golkar Buleleng: Itu Masuk Akal
Kresna Budi menghargai perasaan Sugawa Korry yang sekiranya saat ini tengah bersedih.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Calon Wakil Bupati Buleleng yang diusung Partai Golkar, I Made Sundayana memutuskan mundur dari pencalonan.
Alasan yang mendasar karena baru partai Golkar yang memberi rekomendasi.
Sedangkan partai-partai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Buleleng belum ada kejelasan atau belum solid.
Untuk diketahui, KIM Plus pusat beranggotakan beberapa partai.
Sedangkan di Kabupaten khususnya Buleleng, hanya Golkar, Gerindra, NasDem dan Demokrat yang memiliki kursi di DPRD.
Baca juga: Jelang Pilkada Klungkung Bali 2024, Juliarta-Wijaya Terima Rekomendasi PSI, Langsung Dari Kaesang
Menanggapi alasan mundurnya Sundayana, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Golkar Kabupaten Buleleng, IGK Kresna Budi menilai alasan mundurnya Sundayana mendampingi Sugawa Korry sangat masuk akal.
Sebab jika hanya Golkar yang mengusung Sugawa Korry-Sundayana, tanpa dukungan KIM Plus, tentunya cukup berat untuk mendulang kemenangan.
"Alasannya masuk akal juga (mundurnya Sundayana). Tapi ini kan kembali analisanya, orang maju kan ingin menang. Nanti kami solid ke dalam dulu dengan KIM Plus. Ini masalah komunikasi saja," ujarnya pada Kamis 15 Agustus 2024.
Kresna Budi menghargai perasaan Sugawa Korry yang sekiranya saat ini tengah bersedih.
Sebab tanggal pendaftaran pasangan calon ke KPU Buleleng sudah dekat.
Kendati demikian, pihaknya akan segera melakukan rapat dengan Sugawa Korry pasca mundurnya Sundayana.
"Kami berharap ada tokoh lainnya untuk dipasangkan dengan Sugawa Korry sebagai pengganti Sundayana," imbuhnya.
Sementara Ketua DPC Gerindra Buleleng, Gede Harja Astawa menilai bahwa mundurnya Sundayana merupakan haknya pribadi.
Harja menegaskan soal Pilkada 2024, KIM Plus Buleleng sesuai dengan komitmen yang telah dibuat dan disepakati oleh partai politik yang bergabung.
Yang mana komitmen tersebut yakni mengusung satu paket.
Namun bila ada perubahan dari KIM Plus di provinsi maupun pusat, koalisi di Buleleng wajib mengikuti.
"Soal KIM Plus tidak solid itu kan haknya dia berbicara. Karena kami di KIM Plus tetap berkomunikasi sambil menunggu instruksi dari KIM Plus provinsi, sesuai komitmen di awal. Ojo kesusu-lah," ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua DPC Demokrat Buleleng, Luh Gede Herryani.
Pihaknya menghargai keputusan Sundayana sebab itu merupakan haknya pribadi.
Sehingga dia tidak bisa menghalangi hal tersebut.
"Seperti alasannya bahwa baru Golkar yang usung, jadi beliau (Sundayana) belum mau maju kalau diusung satu partai. Ya kami juga tidak bisa halangi seperti itu," ujarnya.
Soal KIM Plus yang dinilai belum solid, menurutnya keputusan KIM Plus masih sama-sama menunggu instruksi dari pimpinan partai masing-masing.
Diakui keduanya memang sempat mendaftarkan diri ke Demokrat saat penjaringan. Namun Herryani menegaskan rekomendasi memang belum diturunkan.
"Dinamika politik saat ini sangat cepat berubah, bahkan di menit terakhir pun bisa saja terjadi perubahan atau kejutan," tandasnya. (mer)
Kumpulan Artikel Buleleng
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.