Warga Mengening Buleleng Temukan Sarkofagus, di Dalamnya Terdapat Kerangka dan Gigi

Masyarakat di wilayah Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali menemukan dua sarkofagus pada Senin (19/8/2024).

Istimewa
Sarkofagus yang ditemukan di areal Pura Kembulan. Senin (19/8/2024) 

Warga Mengening Buleleng Temukan Sarkofagus, di Dalamnya Terdapat Kerangka dan Gigi

TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Masyarakat di wilayah Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali menemukan dua sarkofagus pada Senin (19/8/2024).

Sarkofagus tersebut ditemukan di Pura Kembulan dalam waktu berbeda. 

Menurut Kelihan Desa Adat Tegal, Desa Mengening, Kadek Astawa Wijaya mengatakan, sarkofagus pertama ditemukan pada hari Minggu (18/8/2024) sekitar pukul 10.00 wita.

Baca juga: Lestarikan Naskah Kuno, Disbud Badung Gelar Konservasi Lontar

Berawal saat masyarakat mencangkul areal barat pura untuk keperluan pembangunan senderan.

"Pas nyangkul itulah ditemukan peti dengan kedalaman 10 sentimeter atau 20 sentimeter. Tidak dalam pokoknya," ujar dia dikonfirmasi Senin (19/8/2024). 

Sarkofagus itu berbahan paras dengan panjang kurang lebih 45 sentimeter x 30 sentimeter.

Ketika dibuka pada sarkofagus itu terdapat kerangka dan gigi.

Baca juga: Cerita Indrawati Gunarsa Lestarikan Gamelan Saron, Temukan Pelawah Kuno di Belanda

Sedangkan sarkofagus kedua ditemukan sekitar pukul 13.00 wita.

Lokasinya pun masih satu areal dengan penemuan sarkofagus pertama.

Kendati demikian pada sarkofagus kedua tidak berbentuk peti, hanya berdinding batu. Namun terdapat kerangka di dalamnya. 

"Di samping kerangka itu ada satu guci dan dua besi. Untuk sementara baru dua sarkofagus yang ditemukan. Saat ini seluruhnya sudah dipindahkan ke sebelah timur gedong."

Baca juga: Turunnya Wahyu di Gunung Raung, Pura Besakih Atensi Kerajaan Bali Kuno Hingga Pemerintah Modern

"Tidak menutup kemungkinan akan ditemukan yang lainnya. Sebab di lokasi sekitar masih ada pekerjaan pembangunan," imbuh Astawa. 

Pasca penemuan sarkofagus ini, pihak desa ada rencana untuk melakukan upacara.

Oleh sebab itu, pihaknya selaku keluhan adat sudah melakukan paruman dengan paduluan desa.

Namun pihaknya masih menunggu hasil dari penelitian yang dilakukan oleh dinas terkait. 

"Kami juga akan minta petunjuk pada Ida nak Lingsir agar dikeesokan harinya kami tidak salah melaksanakan upacaranya," tandasnya. (*)

 

Berita lainnya di Penemuan Sarkofagus

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved