Pilkada Bali 2024

Antisipasi Gangguan Kemanan, Polres Klungkung Gelar Simulasi Pengamanan Pilkada

Antisipasi Gangguan Kemanan, Polres Klungkung Gelar Simulasi Pengamanan Pilkada

istimewa
Antisipasi Gangguan Kemanan, Polres Klungkung Gelar Simulasi Pengamanan Pilkada 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Polres Klungkung melaksanakan simulasi latihan sistem pengamanan kota (Sipamkota) dalam rangka persiapan pengamanan Pilkada serentak 2024 di Kabupaten Klungkung, Selasa (20/8) di Lapangan Gor Swecapura.

Hal ini untuk mengantisipasi jika terjadi gangguan keamanan saat Pilkada Klungkung.

Simulasi ini menggambarkan situasi aktivitas warga Klungkung yang berjalan normal sejak pagi hari.

Baca juga: SIKAPI Putusan MK! KPU RI Segera Konsultasi ke DPR dan Pemerintah

Patroli aparat keamanan dari Polres Klungkung berkeliling memantau situasi di lapangan.

Insiden terjadi ketika aparat menemukan sekelompok warga sedang pesta minuman keras di dekat lokasi salah satu tempat pemungutan suara (TPS).

 Keributan pun pecah di antara mereka yang mabuk, namun aparat dengan cepat mengamankan pihak-pihak yang terlibat.

Baca juga: Syaikhu Minta Kader Solid, Golkar Tetap RK-Suswono, PKS: Ada Guncangan Imbas Putusan MK

Di dalam TPS, awalnya proses pemungutan suara berjalan lancar. Namun, masalah muncul saat penghitungan suara, ketika hasilnya tidak sesuai antara yang dicatat petugas KPPS dengan jumlah pemilih. Salah satu pendukung calon bupati/wakil bupati memprotes hasil ini, memicu ketegangan yang berujung pada kericuhan massa. Mereka masuk ke dalam TPS, membanting meja dan kursi, sementara petugas KPPS berusaha menyelamatkan kotak suara.


Tidak puas, massa kemudian bergerak ke kantor KPU Klungkung. Namun, situasi ini sudah diantisipasi oleh aparat keamanan Polres Klungkung yang membentuk barisan untuk mencegah massa masuk ke dalam kantor. Meskipun negosiasi dilakukan, massa tetap ngotot ingin masuk dan mulai melempari aparat dengan botol air mineral.


“Kami mohon menyalurkan aspirasi dengan tertib, tidak ada tindakan anarkis,” imbau salah seorang aparat melalui pengeras suara. Namun, emosi massa semakin memuncak, memaksa Polres Klungkung mengerahkan pasukan Dalmas lengkap dengan senjata penghalau huru-hara dan kendaraan taktis Armoured Water Cannon (AWC).


Akhirnya, peringatan aparat yang tidak dihiraukan membuat massa disemprot dengan air dari AWC, yang membuat mereka cerai-berai. Sejumlah provokator berhasil diamankan dan dibawa ke Mapolres Klungkung.


Simulasi ini disaksikan langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Klungkung Nyoman Jendrika beserta unsur Forkopimda. Kapolres Klungkung AKBP Alfons W.P Letsoin menegaskan, simulasi ini dilakukan untuk memastikan kesiapan aparat dalam mengamankan Pilkada serentak 2024 di Kabupaten Klungkung.


“Simulasi ini bertujuan untuk memastikan kesiapan anggota dalam pengamanan Pilkada serentak tahun 2024. Harapan kami, semoga apa yang disimulasikan tidak terjadi di Kabupaten Klungkung, sehingga Pilkada serentak dapat berjalan aman dan lancar,” ujar Alfons W.P Letsoin.


Pj Bupati Klungkung Nyoman Jendrika dalam arahannya mengingatkan pentingnya sinergitas antara instansi terkait dengan aparat kepolisian untuk menciptakan Pilkada yang aman dan damai.


“Kami ucapkan terima kasih kepada pihak Polres Klungkung yang sudah menyiapkan sistem pengamanan Pilkada dengan baik. Kami harapkan semua pihak ikut bersama-sama menciptakan Pilkada yang aman dan damai,” ungkap Jendrika. (mit)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved