Berita Denpasar

Yonathan Andre Baskoro, Dulu Lawan Ferdy Sambo, Kini Dilantik Jadi Anggota DPRD Denpasar

Yonathan Andre Baskoro, Dulu Lawan Ferdy Sambo, Kini Dilantik Jadi Anggota DPRD Denpasar

Penulis: Putu Supartika | Editor: Aloisius H Manggol
istimewa
Yonathan Andre Baskoro, Dulu Lawan Ferdy Sambo, Kini Dilantik Jadi Anggota DPRD Denpasar 

 

 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Yonathan Andre Baskoro, resmi dilantik menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Denpasar periode 2024-2029.

Dirinya merupakan mantan pengacara keluarga Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J melawan Ferdy Sambo.

Yonathan maju lewat Partai Golkar di daerah pemilihan Denpasar Selatan dan meraih 3.240.

Baca juga: ANALISIS Gempa Megathrust di Bali 9 SR, Warga Kuta, Nusa Dua dan Lainnya Perhatikan Alat ini

Resmi menjadi anggota DPRD Denpasar, ia mengaku akan menyumbangkan sebagian gajinya untuk program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Sebagian gaji saya akan saya sumbangkan untuk program pengembangan sumber daya manusia secara berkelanjutan,” kata Yonathan.

Meski begitu, dirinya mengaku hal itu sudah dijalankannya sejak lama dan bukan baru sejak Pemilu saja.

Baca juga: SELAMAT JALAN! Nasib Miris 2 Bocah Bali, Berpulang Hari yang Sama di Karangasem dan Buleleng

Beberapa pengembangan SDM yang ia lakukan seperti kursus bahasa Inggris gratis, kursus bahasa Jepang gratis, kursus mengemudi, membantu menerbitkan nomor induk berusaha, bimbingan skripsi dan tesis gratis dan program lainnya.

Dirinya menilai, sebagai daerah pariwisata, warga Bali khususnya Denpasar setidaknya harus menguasai minimal bahasa Inggris.

Akan tetapi saat ini kursus bahasa Inggris tersebut mahal sehingga ia berkomitmen melakukan hal itu secara gratis.

 

Selain pengembangan SDM, pihaknya juga akan ikut berkontribusi dalam penanganan permasalahan sampah selama menjabat ini.

 

Pihaknya mengaku akan mendorong kesadaran masyarakat, dan akan meniru sistem teba modern yang sudah dilauncing beberapa waktu lalu di Denpasar.

 

“Teba modern akan kami tiru dan dorong agar masyarakat bisa memilah sampah,” katanya.

 

Ia juga mengaku akan mengupayakan pemotongan birokrasi yang dianggapnya masih menyulitkan masyarakat.

 

“Hal selanjutnya, birokrasi, administrasi kita masih sedikit ribet dan ada penerima bantuan yang tidak seharusnya, kita dorong masyarakat yang belum diperhatikan bisa dapat keadilan, kadang ada oknum bedakan ini orang asli ini bukan, kita sama orang Denpasar, orang Indonesia, tidak boleh itu terjadi. Dan saya akan mengawal setiap kebijakan pemerintah kota, sepanjang itu positif, pasti kita dorong,” katanya.

 

Dalam hal pendidikan, dirinya juga akan memotong keberadaan jalur khusus dari orang dalam.

 

Juga akan mengawasi dan tidak boleh ada yang memebratkan siswa-siswi saat menempuh pendidikan sehingga tercipta pendidikan yang merata.

 

Terkait kemacetan, Yonathan juga mengaku akan duduk bersama dengan para stakeholder terkait untuk mencari solusi dan opsi yang bisa diterapkan.

 

“Dalam mengatasi kemacetan, akan kami data berapa jumlah kendaraan dan lihat kapasitas jalan sejauh mana. Juga melakukan review traffic light. Dorong Dinas Perhubungan bekerjasama dengan polisi lalulintas untuk mengatur lalulintas,” imbuhnya.

 

Belakangan namanya juga didorong untuk maju sebagai calon Wakil Wali Kota Denpasar.

 

Namun ia mengaku masih fokus untuk menjadi anggota DPRD Denpasar.

 

“Masih fokus mengemban amanat rakyat di DPRD Denpasar dan terima kasih aspirasinya,” katanya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved