Jembrana Peringkat 4 Kasus Rabies di Bali, Tercatat 28 Kasus Positif Rabies hingga Agustus 2024
Jumlah kasus positif rabies di Jembrana hingga bulan Agustus di 2024 ini tercatat sebanyak 28 kasus.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Jembrana Peringkat 4 Kasus Rabies di Bali, Tercatat 28 Kasus Positif Rabies hingga Agustus 2024
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Jumlah kasus positif rabies di Jembrana hingga bulan Agustus di 2024 ini tercatat sebanyak 28 kasus.
Jumlah tersebut menjadikan Gumi Makepung menjadi peringkat empat di Bali setelah Karangasem, Buleleng dan Bangli.
Berbagai upaya pencegahan dan menekan kasus telah dilakukan seperti vaksinasi emergency hingga vaksinasi massal. Total, cakupan vaksinasi rabies di Jembrana hingga saat ini tercatat sudah 54,73 persen dari total estimasi populasi hewan penular rabies (HPR).
Baca juga: Cegah Rabies di Denpasar, 60.772 Anjing Sudah Divaksin, Target 90 Persen dari Populasi
Menurut data yang berhasil diperoleh, pada Januari tercatat ada 3 kasus positif, Februari 1 kasus, masing-masing 5 kasus di Maret dan April, kemudian di Mei ada 6 kasus, 2 kasus di Juni, 4 kasus di Juli serta hingga saat ini di bulan Agustus tercatat ada 2 kasus positif rabies.
Sementara hingga Kamis 22 Agustus 2024 kemarin tercatat sudah ada sebanyak 28.721 ekor HPR yang divaksin. Jumlah tersebut sudah mencakup 66,57 persen dari total populasi HPR di Jembrana dengan estimasi mencapai 41.224 ekor.
"Cakupan vaksinasi saat ini sudah 66 persen persen dari estimasi populasi. Kita terus berupaya menggencarkan vaksinasi untuk menekan jumlah kasus bertambah kedepannya," kata Kabid Keswan-Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa saat dikonfirmasi, Jumat 23 Agustus 2024.
Baca juga: 19 Ekor Anjing Positif Rabies di Denpasar, Cakupan Vaksin Sudah 73,51 Persen
Dia melanjutkan, untuk segera memenuhi target cakupan vaksinasi, pihaknya menerjunkan seluruh tim vaksinator untuk menggelar vaksinasi rabies massal. Seluruh masyarakat Jembrana diharapkan untuk berpartisipasi secara maksimal dalam upaya ini.
Selain vaksinasi, pihaknya juga melakukan serangkaian kastrasi dan OH upaya untuk menekan jumlah populasi semakin bertambah kedepannya.
"Vaksinasi rabies ini gratis, dan ini merupakan upaya penting untuk memutus mata rantai penularan rabies," tegas Widarsa.
Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat yang kemungkinan melihat tingkah laku HPR mencurigakan agar segera melaporkan ke petugas terdekat, misalnya Tim Siaga Rabies (Tisira) di Desa. Mereka akan melakukan tindaklanjuti sesuai SOP.
"Jika memang nantinya ada yang mencurigakan seperti menyerang seseorang kemudian sembunyi di tempat gelap itu bisa dilaporkan agar segera ditangani," tandasnya. (*)
Kecelakaan OC di Pekutatan Bali Renggut Nyawa 2 Orang, Suardika dan Anaknya Tewas di TKP |
![]() |
---|
Buleleng Penyumbang Pekerja Migran Terbanyak di Bali, Disnaker Tampik karena Minim Lapangan Kerja |
![]() |
---|
Kapal Perbantuan Mampu Angkut 30 Truk Tronton, KMP Gading Nusantara Layani Lintas Ketapang-Gilimanuk |
![]() |
---|
7 Arti Mimpi Dipijat, Relaksasi, Harga Diri hingga Rasa Iri |
![]() |
---|
Layanan Kesehatan Gratis Digelar di Griya Kundalisada, Panji Anom |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.