Berita Badung
Rice Milling Unit Rampung, Pengolahan Gabah Perumda Mangu Giri Sedana Badung Bisa Dilakukan Cepat
Pasca RMU Rampung, Perumda Pasar MGS Sebut Maksimal Olah 20 Ton Gabah Sabil Kumpulkan Hasil Pertanian Setiap Dua Hari
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Misalkan di Petang lebih murah, karena suhu di wilayah tersebut lebih dingin, mengingat berpengaruh pada kualitas gabah.
"Itu karena kultur padi, artinya kandungan airnya lebih tinggi di wilayah Petang, otomatis akan menurunkan nilai. Jadi kualitas beras berbeda," ucapnya.
Suryantara menyebutkan dalam program pembelian gabah petani itu, Pemkab Badung sudah melakukan kerja sama dengan seluruh petani yang ada di Gumi Keris.
Kerja sama ini melalui pekaseh subak dengan jumlah kurang lebih 135 subak.
Selaku eksekusi dalam program itu pihaknya pun berharap, program pembelian langsung gabah ke petani ini dapat memberikan kentungan kepada petani.
Sebab melalui program ini dapat memproteksi petani dari permainan harga oleh tengkulak.
"Karena tujuan kami membantu petani, artinya saat musim panen itu petani tidak menjadi beban akibat ulah tengkulak menurunkan harga gabah," imbuhnya sembari mengatakan, jadi gabah petani di Badung jelas kemana di bawa. Karena kita tidak mau petani terus merugi dengan harga yang dimainkan oleh tengkulak.
Untuk diketahui, hasil penyerapan gabah petani akan diolah menjadi beras di mesin penggilingan padi Rice Milling Unit. Mesin ini memiliki kapasitas 3 ton per jam.
Teknologi mesin Rice Milling Unit dilengkapi sejumlah rangkaian mesin untuk membersihkan dan mengeringkan atau menurunkan kadar air pada gabah kering sawah di bawah 27 persen menuju kadar air akhir gabah kering giling yang diinginkan yakni mencapai 14 persen dengan laju pengeringan 0,8 persen sampai 1,2 persen per jam. (*)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.