Berita Klungkung

Lestarikan Seni Saron hingga Selonding! Disbud Klungkung Gelar Workshop dan Pementasan 

Workshop ini secara khusus mengundang siswa-siswa setingkat SMA/SMK. Tercatat sebagai 180 siswa dari tiga sekolah di Kabupaten Klungkung yang hadir.

Eka Mita Suputra/Tribun Bali
WORKSHOP - Dinas Pariwisata melalui UPTD Museum Semarajaya menggelar workshop dan pementasan kesenian di Balai Budaya, Ida I Dewa Istri Kanya, Klungkung, Jumat (30/8). Kegiatan ini menyasar anak-anak sekolah untuk menggugah generasi muda melestarikan kesenian-kesenian tua. 

TRIBUN-BALI.COM  - Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Klungkung melalui UPTD Museum Semarajaya menggelar workshop dan pementasan kesenian di Balai Budaya Ida I Dewa Istri Kanya, Jumat (30/8).

Kegiatan ini menyasar anak-anak sekolah untuk menggugah generasi muda melestarikan kesenian-kesenian tua. 

Ada tiga kesenian yang menjadi fokus dalam workshop tersebut, yakni kesenian Saron, Barong Ket dan Selonding. Kesenian tersebut selama ini dianggap kesenian tua dan wajib dilestarikan.

 “Kalau di desa-desa, seniman Saron, Barong Ket dan Selonding mungkin masih banyak, tetapi sudah tua-tua. Sedangkan di kalangan anak muda sudah makin terkikis,” ujar Kepala Disbud Klungkung, I Ketut Suadnyana, Jumat (30/8).

Baca juga: Proyek Belum Rampung! Rekanan Pasar Umum Negara Diberi Waktu 45 Hari, Bupati Tamba 10 September

Baca juga: TRAGEDI di Buleleng! WNA Australia Tewas Usai Kecelakaan Tunggal, Simak Beritanya

Suadnyana mengatakan, workshop ini merupakan rangkaian kegiatan Atraksi Melestarikan Seni dan Budaya Daerah Kabupaten Klungkung (AKSIKU) yang digelar dua kali dalam setahun.

Yang mana pada workshop sebelumnya, telah dibahas mengenai Gender, Topeng, Kendang Tunggal dan Janger.

Melalui worshop ini, pihaknya ingin mencari regenerasi seniman Saron, Barong Ket dan Selonding. Mengingat saat ini di kalangan generasi muda, kesenian-kesenian 'tua' mulai terpinggirkan dan kurang diminati. 

“Upaya untuk pelestarian dan pengembangan kesenian ini tidak hanya akan dilakukan dengan workshop saja. Agar di sekolah-sekolah, kesenian-kesenian ini juga dimasukkan dalam kegiatan ekstrakulikuler. Demikian juga dengan di sanggar-sanggar yang ada di desa,” harap Suadnyana.

Workshop ini secara khusus mengundang siswa-siswa setingkat SMA/SMK. Tercatat sebagai 180 siswa dari tiga sekolah di Kabupaten Klungkung yang hadir.

Termasuk penggiat seni di sejumlah sanggar yang ada di Klungkung. Adapun materi yang dipaparkan yakni kesenian Saron, Barong Ket dan Selonding.

Sebagai narasumber yaitu Putu Agus Darmajaya, I Putu Adi Septa Sweca Putra dan I Putu Rai Dhira Aditya. (mit)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved