Berita Jembrana

Pedagang Mulai Pindah ke Pasar Umum Negara 6 September, BPPW Segera Serahkan Kunci ke Pemkab 

Pemindahan pedagang dari pasar relokasi menuju Pasar Umum Negara dijadwalkan mulai 5 September 2024 mendatang.

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Suasana pembangunan Pasar Umum Negara (PUN) yang masih dikerjakan. 

Pedagang Mulai Pindah ke Pasar Umum Negara 6 September, BPPW Segera Serahkan Kunci ke Pemkab 


TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Pemindahan pedagang dari pasar relokasi menuju Pasar Umum Negara dijadwalkan mulai 5 September 2024 mendatang.

Para pedagang akan pindah secara bertahap hingga rampung.

Sementara pembongkaran bangunan pasar relokasi akan dikelola oleh bidang aset untuk dihapus dan kemudian dilelang.

Baca juga: Truk Bermuatan Kayu Gagal Nanjak Lalu Terbalik di Jembrana, Sebabkan Gangguan Arus Lalu Lintas

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan Jembrana, I Komang Agus Adinata mengatakan, proyek pembangunan Pasar Umum Negara di Jembrana tersebut rencananya diserahterimakan ada 5 September 2024 mendatang.

"5 September jadwal kita juga melaspas (ritual). Serahterima kunci dari BPPW ke kita (Pemkab Jembrana) juga saat itu," 

Dia menyebutkan, setelah ritual pemelaspasan serta serah terima kunci akan dilanjutkan dengan proses pemindahan barang para pedagang.

Baca juga: Dorong Pengembangan Usaha Ekonomi Peternakan di Jembrana, Puluhan Kelompok Ternak Diberi Hibah Uang

Waktu untuk proses pemindahan barang akan dimulai pada Jumat 6 September 2024 mendatang.

Dimulai dari para pedagang yang menempati kios berukuran 3x4 meter, sehari kemudian pedagang yang ukuran 3x3 meter, dilanjutkan dengan pedagang yang kan menempati ukuran 3x2 meter, dan terakhir adalah pedagang yang bakal menempati los.

Pada 10 September 2024 mendatang adalah jadwal pembukaan pasar.

"Saat ini sudah ada yang mulai pindah-pindah barang juga. Terutama pedagang yang menempati kios bagian barat yang mau dibongkar," ungkapnya. 

Baca juga: VIRAL Bali Sepekan: Mantan Bupati Jembrana Meninggal Tak Wajar hingga Penemuan Mayat Mr. X

Disinggung mengenai kepemilikan SKR untuk 981 unit kios dan los di PUN, Agus Adinata menyebutkan sudah hampir terpenuhi.

Setiap hari sejak proses pengundian selesai masih ada pedagang yang berkoordinasi sehingga data masih terus bergerak. 

"Sudah mendekati penuh, sudah 900-an lebih saat ini. Setiap hari kita terima pedagang yang berkoordinasi dengan kita," sebutnya. 

Bagaimana dengan pembongkaran bangunan pasar relokasi PUN? Adinata mengakui bahwa nantinya akan ada teknis pembongkaran. Setelah kosong, kemungkinan akan dikelola oleh bidang aset. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved