Pasar Ubud Terbakar

Dampak Lanjutan dari Kebakaran Pasar Ubud Gianyar, Turis Tak Mau Makan di Restoran Dekat Lokasi

Diharapkan proses penyelidikan aparat kepolisian segera selesai supaya TKP bisa segera dibersihkan agar bau angit sisa kebakaran cepat hilang. 

tribun bali/i wayan eri gunarta
garis polisi masih terpasang di pintu masuk basemen atau TKP kebakaran Pasar Tematik Ubud, Gianyar, Bali. Penyebab Kebakaran Pasar Ubud belum jelas. Bau angit rugikan restoran, Selasa 3 September 2024 - Dampak Lanjutan dari Kebakaran Pasar Ubud Gianyar, Turis Tak Mau Makan di Restoran Dekat Lokasi 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Sudah dua pekan peristiwa kebakaran Pasar Ubud terjadi. 

Namun sampai saat ini, aparat belum mampu mengungkapkan penyebab pasti kebakaran tersebut. Basement pasar masih ditutup garis polisi.

Kerugian akibat kebakaran basement Pasar Ubud ini telah merembet ke hal-hal lainnya. 

Bukan hanya merugikan pedagang yang berjualan di lokasi kejadian saja, pemilik restoran yang berdekatan dengan pasar ini sudah mengeluh.

Baca juga: Penyebab Kebakaran Pasar Ubud Gianyar Belum Jelas, Bau Angit Rugikan Restoran

Bau angit karet terbakar masih tercium. 

Bau ini menyebabkan banyak turis yang batal makan di restoran. 

Mereka mengaku tidak tahan mencium bau angit tersebut. Sejak kebakaran, ini sudah cukup sering terjadi.

"Tamu sudah duduk di meja, tapi pas nyium bau angit, dia langsung membatalkan, ini sudah sering terjadi sejak kebakaran pasar," ujar pengusaha restoran yang meminta namanya tak disebut, Selasa 3 September 2024.

Ia berharap proses penyelidikan aparat kepolisian segera selesai supaya TKP bisa segera dibersihkan agar bau angit sisa kebakaran cepat hilang. 

Ia meyakini kalau dibiarkan, bau angit akan mengganggu sampai berbulan-bulan.

Ia takut hal ini akan mencoreng pariwisata Ubud. 

Sebab jika bau tersebut dicium oleh wisatawan yang tak tahu itu bau kebakaran Pasar Ubud, maka mereka akan mengira ada kebiasaan warga membakar sampah.

"Mudah-mudahan proses penyelidikan aparat kepolisian secepatnya selesai, ditemukan penyebabnya, dan TKP bisa dibersihkan supaya bau angin bisa segera hilang," ujarnya.

Selain restoran, kerugian akibat bau angit ini juga dirasakan sejumlah pemilik penginapan di Ubud. 

Banyak tamu memilih pergi lebih cepat dari yang semestinya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved