Kereta Bawah Tanah Bali

RESMI! Kereta Bawah Tanah Dibangun, Peletakan Batu Pertama, Beroperasi 2031 di Bali, Ini Rutenya!

Upacara ngeruwak atau peletakan batu pertama pun, telah dilakukan dan bertempat di Sentral Parkir Kuta, Kuta, Badung, pada Rabu, 4 September 2024 pagi

Tribun Bali/Dwi Suputra
Ilustrasi Kereta Api - Impian Bali memiliki kereta bawah tanah, tampaknya bukan isapan jempol semata.  Upacara ngeruwak atau peletakan batu pertama pun, telah dilakukan dan bertempat di Sentral Parkir Kuta, Kuta, Badung, pada Rabu, 4 September 2024 pagi. PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) bersama PT Bumi Indah Prima (BIP), melakukan upacara ngeruwak atau peletakan batu pertama sebagai tanda awal dimulainya mega proyek Bali Urban Subway. 

-        Fase Satu: Bandara I Gusti Ngurah Rai - Kuta Sentral Parkir - Seminyak - Berawa – Cemagi (sepanjang 16 km)

-        Fase Dua: Bandara I Gusti Ngurah Rai - Jimbaran - Unud - Nusa Dua (sepanjang 13.5 km)

-        Fase Tiga: Kuta Sentral Parkir - Sesetan - Renon - Sanur (masih dalam tahap FS)

-        Fase Empat: Renon - Sukawati - Ubud (masih dalam tahap FS)

Ari Askhara mengatakan, pembangunan fase Bandara Ngurah Rai ke Kuta Sentral Parkir ditambah keseluruhan Fase 2 diharapkan dapat selesai pada akhir kuartal kedua tahun 2028.

“Untuk keseluruhan Fase 1 dan Fase 2 akan beroperasi penuh pada akhir 2031,” tegasnya.

Fase 1 diperkirakan akan lebih lambat dikarenakan kondisi bawah tanahnya adalah berbatu keras.

Sedangkan, fase 2 kondisi tanah adalah kapur atau alluvial sehingga akan lebih cepat dan mudah proses pengeborannya.

Total nilai investasi untuk kedua fase pertama mencapai USD 10.8 miliar dan untuk keseluruhan empat fase adalah USD 20 miliar.

Selain itu, Ari menambahkan, guna menjaga momentum harapan masyarakat Bali yang tinggi terhadap solusi kemacetan yang parah dan sudah di atas toleransi, pihaknya akan mendatangkan 10 Tunnel Boring Machine (TBM) untuk proyek ini yang sepenuhnya dibiayai oleh PT BIP sebagai partner investor.

Menurut Ari, proyek ini mengedepankan konsep pembangunan berkelanjutan yang sejalan dengan nilai-nilai Tri Hita Karana, yaitu menjaga keseimbangan hubungan dengan Sang Pencipta, sesama manusia, dan alam.

Dalam mewujudkan komitmen ini, Bali Urban Subway akan menggunakan kontruksi infrastruktur bawah tanah yang dinilai paling sesuai dengan kondisi geografis dan budaya Bali, serta menjaga keasrian lingkungan.

Sementara Managing Director PT SBDJ, Pasek Senjaya, mengungkapkan masyarakat tak perlu khawatir mengenai potensi gangguan pada sumur pipa bor air tanah akibat pelaksanaan proyek ini, khususnya pada ruang bawah tanah.

“Kami akan bekerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk meningkatkan kapasitas sistem penyediaan air minum kepada rumah-rumah di sekitar jalur pembangunan Bali Urban Subway ini dan juga akan dilakukan perluasan jaringan pipa primer serta sekunder secara bersamaan dengan pembangunan terowongan.”

“Langkah ini akan memastikan masyarakat tetap mendapatkan akses ke air bersih, membantu mencegah penurunan muka air tanah, dan pencemaran. Upaya ini juga akan mencegah potensi kebocoran distribusi pipa air bersih sehingga distribusi menjadi lebih efisien dan optimal,” lanjut Pasek.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved