Pj Gubernur Bali Harap Pengusaha Rekrut Pekerja Disabilitas, HIPMI Bali Minta Pemerintah Sudah Latih

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR — PJ Gubernur Bali, Mahendra Jaya meminta pada pengusaha agar juga merekrut para pekerja disabilitas. 

Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan sambutan di Diklatda BPD HIPMI Bali, berlokasi di Kampus Universitas Primakara, Sabtu 7 September 2024. 

“Saya berharap ini kan pengusaha semua kita ingin memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas kita harapkan bisa menerima mereka bekerja di perusahaannya paling tidak 1 persen dari perusahaan beri kesempatanlah kepada disabilitas pada kesempatan ini saya minta,” jelas Mahendra Jaya. 

Lebih lanjutnya ia mengatakan jika diibaratkan ring tinju, memang para disabilitas ini tidak bisa disandingkan. 

Baca juga: Disabilitas di Karangasem Terancam Penjara, Hamili Anak di Bawah Umur justru Nikahi Wanita Lain

Maka dari itu harus ada afirmasi pada mereka. Terlebih, kata Sang Mahendra sudah ada Pergub. 

“Saya minta ini dibantu bagaimana menyelesaikan persoalan-persoalan sosial di Bali,” imbuhnya. 

Sementara itu, menanggapi hal tersebut, Agung Bagus Pratiksa Linggih atau yang akrab disapa Ajus Linggih selaku Ketua HIPMI Bali mengatakan harus ada data terlebih dulu. 

Selain itu juga harus melihat, menginventarisir jenis-jenis disabilitas serta seperti apa pelatihan-pelatihan dan kemampuan dari para penyandang disabilitas tersebut. 

“Karena kita harus menyesuaikan dengan kemampuan juga dalam rekrutmen. Kita tidak mau juga istilahnya oke kita meng-hire penyandang disabilitas tapi kita ga tau mau taruh dimana,” ucap Ajus. 

Lebih lanjutnya ia mengatakan, harapannya dari pemerintah sudah melakukan pelatihan sebelumnya kepada para disabilitas, sehingga dari HIPMI bisa menjemputnya dengan baik. 

Untuk saat ini jumlah anggota HIPMI Bali yang terdaftar sekitar 700 orang. 

Harapannya ke depan bisa mencapai 1.000 orang diujung kepemimpinan Ajus Linggih. 

Pada acara Diklatda BPD HIPMI Bali ini, terdapat isu utama yang akan dibahas terkait bagaimana situasi keuangan Provinsi Bali. 

“Sehingga para pengusaha seluruh Bali tentu bisa mendapat gambaran secara riil bagaimana kondisi keuangan Pemprov Bali yang selama ini dianggap ataupun ada miskonsepsi, di mana Pemprov Bali ini memiliki banyak uang. Sedangkan kenyataannya adalah banyak keterbatasan fiskal yang Pemprov Bali punya,” imbuhnya. 

Sehingga inilah yang menjadi PR ataupun isu yang para pengusaha Bali juga harus ikut sama-sama pikirkan.