Berita Bali

WNA Pengajar di Luminaris Diperiksa Intensif, 2 Menteri Ingatkan, Wisman yang Melanggar Dideportasi

WNA Pengajar di Luminaris Diperiksa Intensif, 2 Menteri Ingatkan, Wisman yang Melanggar Dideportasi

istimewa
Sekolah PAUD Luminaris di Vila Tibubeneng Canggu DitutupImigrasi Bidik Dua Pengajar WNA 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Aktivitas Warga Negara Asing (WNA) yang merebut mata pencarian warga lokal Bali secara ilegal makin menjadi-jadi. 

Aktivitas WNA merambah dan mengambil alih usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Bali.

Kini sejumlah WNA di Bali juga telah  merebut lapangan pekerjaan di dunia pendidikan dengan mendirikan sekolah berkedok “development education center”.

Baca juga: Gempa Bumi Tektonik M 4,9 Guncang Gianyar, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Aktif di Darat

Dan lebih parah menjadikan sarana akomodasi vila sebagai tempat proses belajar mengajar sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD); play grup dan taman kanak kanak. 

Berkaitan dengan tiga WNA yang menjadi pengajar di PAUD Luminaris yang memakai vila sebagai proses belajar mengajar pihak Imigrasi Ngurah terus memonitor dan mengawasi. 

Baca juga: Tingkatkan Standar Kompetensi Guru Musik Tuna Netra, Sunar Sanggita Adakan Sertifikasi di Denpasar

"Barusan saya cek. Saat ini posisinya (ketiga WNA) masih dalam pemeriksaan intensif. Kemungkinan di minggu depan jika selesai pemeriksaan mau kita press releas," kata Alexander Maxwell Humas Imigrasi Ngurah Rai, Sabtu (7/9/2024)

Di tempat terpisah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno membenarkan banyak aktivitas WNA di Bali menjadi sorotan dan meresahkan masyarakat. Bahkan banyak sekali turis yang bikin masalah selama berada di Bali

Ia dengan tegas meminta agar wisman yang melanggar aturan membuat resah (bermasalah) dan bekerja tidak sesuai  visa atau izin kerja ditindak tegas lalu dideportasi ke negaranya. 

“Ditindak tegas lalu dideportasi. Sepakat. Harus tegas, jika melanggar hukum harus ditindak sesuai aturan yang berlaku. Izin bekerja atau berkegiatan harus sesuai dengan vsa kunjungan. Kita tidak boleh membersikan sinyal ada sikap permisif.

Harus tegas dan memberi sanksi hukum yang lugas,” kata Menteri Sandiaga usai menjadi pembicara di acara MICE TO YOU, Senin (2/9/2024).  

Dengan tindakan tegas dan lugas ini Indonesia ingin memberi pesan kepada masyarakat dunia bahwa Bali ini pariwisata yang bermartabat. 

“Ditindak dan diamplifikasi atau sosialisasi. Deportasi dan dicegah kembali. Untuk yang beresiko tinggi harus diberikan penekanan agar tidak masuk ke Bali. Termasuk juga yang mengambil pekerjaan masyarakat lokal dan pekerjaan UMKM

Menurut Menteri Sandiaga tindakan tegas dan deportasi sangat efektif karena  terbukti hanya 250 yang dideportasi dari total 6,5 juta yang datang ke Bali. “Kalau kita lihat cukup efektif. Tindak tegas dan deportasi,” tegasnya. 

Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan juga menyoroti aktivitas WNA yang menyerobot pekerjaan warga lokal hingga bikin kelab malam yang mesum. 

Ulah turis asing yang yang sembrono membuat Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan jengkel
Menurutnya, banyak sekali turis di Bali yang bermasalah.

“Ada sekitar 200 an ribu orang turis asing di Bali. Kebanyakan turis-turis ini membawa masalah bagi Bali dan masyarakat lokal. Mulai dari masalah lingkungan hingga kebudayaaan,” kata Luhut Binsar Panjaitan saat memberikan pidato  di acara Quality Tourism Conference 2024 Kamis (29/8/2024). 

Luhut Binsar Panjaitan juga mengungkapkan banyak sekali warga asing yang membuat usaha, mengambil pekerjaan masyarakat lokal sehingga masyarakat kehilangan mata pencaharian. 

Luhut menyatakan pemerintah tak mau lagi melihat orang asing menggantikan pekerjaan warga lokal di Bali.

"Jangan salah paham tentang ini, karena kami juga tidak ingin pekerjaan orang lokal digantikan oleh wisatawan asing. Kami tidak ingin melihat hal ini terjadi. Kami juga harus menciptakan kesejahteraan bagi orang-orang Bali," tegas Luhut 

Luhut juga memberi ultimatum, bagi turis asing yang membuat masalah hingga berujung tindakan kriminal di Bali, deportasi bisa jadi ganjarannya.

Mantan Menko Polhukam itu juga menyebutkan, geng narkoba hingga gangster pun sudah banyak yang dideportasi hingga masuk daftar hitam untuk masuk Indonesia. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved