Koster-Giri Berbagi Tugas! Turun Terpisah ke Desa, Bantah Isu Kawin Paksa di Pilkada Bali 2024

TRIBUN-BALI.COM  – Pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Wayan Koster-Nyoman Giri Prasta, memilih berbagi tugas di Pilkada 2024 ini.

Karena itu keduanya acapkali terlihat terpisah saat turun ke masyarakat. Koster mengatakan langkah tersebut merupakan bagian dari strategi yang telah disusun oleh timnya, mengingat banyaknya wilayah yang harus dijangkau dalam waktu yang terbatas. Bukan karena isu ‘kawin paksa’ yang menjadi penyebab keduanya tidak selalu bersama saat turun menemui warga.

"Sekarang kami menerapkan strategi turun berbasis desa. Desa dan kelurahan di Bali itu ada 716. Jadi karena itu, saya harus berbagi tugas dengan Pak Giri sebagai calon wakil gubernur Bali. Kita sudah memetakan di mana saya turun, di mana Pak Giri turun,” jelas Koster, Jumat (13/9).  

Meski turun ke masyarakat dilakukan secara terpisah, Koster menegaskan akan ada momen-momen tertentu di mana mereka akan tampil bersama, terutama pada acara-acara penting yang melibatkan pasangan calon.

Baca juga: HASIL Autopsi Ada Kekerasan pada Mantan Bupati Jembrana, Tulang Rusuk Patah & Istri Tewas Dibekap!

Baca juga: PILGUB Bali 2024, Koster Minum Ramuan, De Gadjah Rajin Olahraga, 2 Paslon Periksa Kesehatan di RSBM

"Memang ada momen-momen tertentu yang harus berdua, seperti pada saat pendaftaran atau pembahasan rapat pasangan calon di kantor DPD. Kalau turun ke masyarakat, nanti pasti akan ada jadwal turunnya bersama-sama," bebernya.

Ketika ditanya mengenai kapan jadwal turun bersama akan dilakukan, Koster memastikan akan dilaksanakan saat masa kampanye resmi dimulai pada 25 September 2024. "Iya, pada saat masa kampanye, pasti itu akan jalan di titik-titik tertentu," terangnya.

Selain itu, Koster juga membantah adanya isu bahwa pencalonannya bersama Giri Prasta merupakan hasil dari ‘kawin paksa’ oleh DPP PDIP. 

Koster menegaskan bahwa semua keputusan partai telah dipatuhi dengan baik oleh dirinya dan Giri Prasta. "Nggak ada, begitu partai memutuskan ya semua taat dan loyal kepada DPP Partai,” tegasnya. (sar)

Mulia-PAS Janjikan Sekolah SMA/SMK Gratis 

CALON Gubernur Bali, Made Muliawan Arya atau De Gadjah, menegaskan apabila nantinya terpilih menjadi Bali 1, dirinya akan menggratiskan biaya SMA/SMK. 

Upaya ini untuk mendukung pendidikan di Indonesia, khususnya Bali. Serta linier dengan program makan siang gratis bagi anak-anak, yang merupakan progam unggulan Prabowo-Gibran. 

Hal tersebut diungkapkan De Gadjah saat menghadiri acara syukuran dilantiknya Gede Harja Astawa sebagai anggota DPRD Bali di Buleleng, Jumat (13/9). Gede Harja diketahui merupakan Ketua DPC Gerindra Buleleng, dan baru pertama kali duduk di kursi DPRD Bali. 

De Gadjah mengatakan untuk merealisasikan program SMA/SMK gratis, terlebih dahulu pihaknya akan menyelesaikan apabila ada defisit anggaran pada APBD Provinsi. Sebab menurutnya, hal tersebut merupakan utang Provinsi Bali. "Setelah itu baru kita fokuskan ke (program) SMA dan SMK," ucapnya. 

De Gadjah menjelaskan, pertimbangan menggratiskan SMA/SMK karena jenjang pendidikan tersebut merupakan ranah pemerintah provinsi. Disamping juga instruksi langsung dari Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa.

"Kita mau semua anak-anak sekolah, punya pendidikan setara. Kalau SD dan SMP itu kan ranahnya kabupaten/kota," ujarnya.