Pendaki Gunung Abang Ditemukan

Selamat Jalan Desak Made Putri, Pendaki Terjatuh di Jurang Gunung Abang Bali Ditemukan Meninggal

Selamat jalan Desak Made Putri Suasti Astiti, pendaki yang ditemukan tak bernyawa usai dilaporkan hilang saat mendaki di Gunung Abang, Bangli, Bali.

Editor: Putu Kartika Viktriani
istimewa
Tim SAR saat mempersiapkan evakuasi terhadap Desak Made Putri, 14 September 2024 - Selamat jalan Desak Made Putri Suasti Astiti, pendaki yang ditemukan tak bernyawa usai dilaporkan hilang saat mendaki di Gunung Abang, Bangli, Bali. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, mereka memulai pendakian pada Jumat, 14 September 2024, pukul 09.00 WITA.

Setelah melakukan perjalanan mendaki selama kurang lebih empat jam, korban terperosok ke dalam jurang pada ketinggian sekitar 1.722 meter di atas permukaan laut (MDPL).

Lokasi jatuhnya korban berada di koordinat 8°16'17.9"S 115°25'44.6"E.

Tim penyelamat dari Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem segera dikerahkan untuk melakukan pencarian setelah mendapat laporan mengenai insiden tersebut.

Sebanyak tujuh personel dari Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, bersama dua pemandu lokal, memulai pendakian dari Desa Trunyan melalui jalur pendakian Kubu.

Sementara itu, tim SAR lainnya bersiaga di bawah jalur pendakian Bukit Abang untuk melakukan persiapan evakuasi.

Evakuasi di pegunungan seperti Gunung Abang tidak mudah karena medan yang curam dan terjal.

Proses pencarian. Tim SAR gabungan menemukan Desak Made Putri Suasti Astiti di dasar jurang dengan kedalaman sekitar 250 meter, Sabtu 14 September 2024.
Proses pencarian. Tim SAR gabungan menemukan Desak Made Putri Suasti Astiti di dasar jurang dengan kedalaman sekitar 250 meter, Sabtu 14 September 2024. (istimewa)

Cuaca serta kondisi geografis menambah tantangan bagi tim penyelamat dalam melakukan misi pencarian dan penyelamatan.

Namun, dengan kolaborasi yang baik dari berbagai unsur SAR dan bantuan teknologi seperti drone thermal, posisi korban akhirnya berhasil ditemukan dan proses evakuasi dapat dilakukan dengan baik meski memakan waktu yang cukup lama.

Tragedi ini menambah catatan panjang mengenai pentingnya kehati-hatian dalam mendaki gunung, terutama di jalur-jalur yang berbahaya dan terjal seperti di Gunung Abang.

Meskipun mendaki adalah aktivitas yang menantang dan menyenangkan, persiapan fisik dan mental serta peralatan keselamatan sangat penting untuk menghindari kecelakaan yang fatal.

Gunung Abang sendiri dikenal sebagai salah satu gunung dengan medan yang cukup menantang, terutama di jalur-jalur tertentu yang rawan longsor dan memiliki tebing-tebing curam. 

Kejadian ini menjadi pengingat bagi para pendaki untuk selalu waspada dan mengikuti panduan serta rekomendasi dari pemandu lokal agar keselamatan tetap terjaga selama pendakian.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved