bisnis

Total Transaksi Rp1,1 Triliun di Bali, Bank Indonesia Sasar Kabupaten yang Belum Optimalkan QRIS

Erwin mengatakan, kedepannya ia melihat bahwa akselerasi dari QRIS ini harus terus ditingkatkan mengingat konsentrasi dari QRIS ini.

KONTAN/Carolus Agus Waluyo
PEMBAYARAN - Konsumen melakukan pembayaran dengan memindai QRIS di salah satu kedai kopi di Bintaro, Tangerang Selatan, Kamis (18/5/2023). Kepala Perwakilan BI Bali, Erwin Suryadimaja mengatakan, di Bali terdapat 850 ribu merchant dengan 1 juta pengguna QRIS. 

Ia mencontohkan salah satu anggotanya yang sempat salah mengunduh aplikasi QRIS sehingga tidak dapat digunakan. "Dari kejadian itu, jelas masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami cara mendapatkan dan menggunakan QRIS," tambahnya.

Saat ini, menurut data yang dimiliki Wahid, penggunaan QRIS di kalangan anggota Perpeksi belum mencapai 10 persen. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya edukasi dan sosialisasi yang lebih gencar. "Perpeksi siap mendukung upaya yang bertujuan memudahkan transaksi dan mengurangi penggunaan uang tunai," ujar Wahid.

Sementara itu, Direktur Utama PT Trans Digital Cemerlang (TDC), Indra, menekankan pentingnya pendidikan dan sosialisasi terkait transaksi digital, termasuk QRIS, bagi seluruh pihak. "Bank Indonesia tidak bisa berjalan sendiri. Semua stakeholder, termasuk perusahaan yang bergerak di bidang transaksi digital, harus turut serta dalam sosialisasi ini," kata Indra.

Perusahaannya, TDC, telah melakukan beberapa inovasi, seperti aplikasi Posku Lite, yang menawarkan insentif berupa literasi keuangan, seminar, dan workshop pemasaran digital bagi komunitas UMKM. Salah satu program tersebut bermitra dengan komunitas Tamado Group di Sumatra, serta berpartisipasi dalam kegiatan Jateng Fair dan IKAPPI FEST di Bali.

Indra menegaskan, pentingnya pendampingan keuangan bagi UMKM, terutama dalam penyusunan laporan keuangan yang berkualitas. “Laporan keuangan adalah alat utama untuk memantau kinerja dan arus kas usaha. Selain itu, laporan ini membantu pemilik usaha dalam membuat keputusan strategis dan menarik investor,” jelasnya.

Indra juga berharap perusahaan yang memberikan pendampingan keuangan dan konsultasi digital sudah memenuhi standar internasional, seperti ISO 9001:2015 (Manajemen Mutu), ISO 37001:2016 (Sistem Manajemen Anti Penyuapan), dan ISO 27001:2022 (Sistem Keamanan Informasi). (kontan)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved