Kebakaran di Bali

TRAGEDI Kebakaran Rumah Semi Permanen TPA Suwung, Ada 3 Anak dan 2 Balita dalam Data

Berdasarkan hasil asesmen, Made Tara menjelaskan 26 warga berasal dari delapan KK. Sebagian warga Denpasar dan sebagian luar Kota Denpasar.

ISTIMEWA
LUDES TERBAKAR - Kondisi bangunan semi permanen yang dihuni pemulung TPA Suwung ludes terbakar, Minggu (23/9). Sebanyak 26 warga dari terdampak musibah kebakaran. Korban mengontrak tanah di lokasi. Mereka kesehariannya menjadi pemulung.  

TRIBUN-BALI.COM -  Ada 26 warga terdampak kebakaran hunian semi permanen TPA Suwung, Pedungan, Denpasar. Korban mengontrak tanah di sekitar TPA Suwung. Kesehariannya mereka menjadi pemulung.

"Warga terdampak tinggal sementara di rumah kerabat terdekat dan sebagian lagi tinggal di langgar setempat. Untuk logistik, kasur lipat, selimut sudah diatensi dari Dinsos Denpasar," kata Koordinator Tagana Denpasar, I Made Tara, Senin (23/9).

Berdasarkan hasil asesmen, Made Tara menjelaskan 26 warga berasal dari delapan KK. Sebagian warga Denpasar dan sebagian luar Kota Denpasar. "Ada 21 orang dewasa dan tiga anak-anak usia sekolah dasar, serta dua balita," bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Denpasar, I Made Tirana menjelaskan, peristiwa kebakaran tersebut diduga karena hubungan arus pendek listrik. "Diduga korsleting arus pendek listrik," kata dia.

Baca juga: NEKAT Akhiri Hidup, Ngurah S Ditemukan Tergantung di Bangunan Kosong, Kabarnya Terjerat Pinjol!

Baca juga: Ritual Pecaruan Agung di Fasilitas Polo Berkuda Jembrana, Investasi & Bakal Ada Fasilitas Helipad

Penghuni rumah, Markus (43) menceritakan, pada Minggu 22 September 2024 pukul 16.40 Wita, ia sedang memilah sampah di TPA Suwung. Tak lama berselang, ia mendengar teriakan kebakaran.

Ia melihat kepulan asap dan langsung turun untuk mencari tahu lokasi kebakaran. Setelah sampai, ia melihat api sudah membakar rumahnya itu. Ia termangu dan tidak berani menyelamatkan harta bendanya.

Penghuni lainnya, Abdul Aziz (66) mengaku mencium bau kabel. Setelah dicari tahu asal bau yang dimaksud, ia melihat di belakang rumah yang dihuni Markus ada kepulan asap disertai api. Ia berteriak kebakaran lalu berupaya memadamkan api dengan alat seadanya. Namun api kadung besar, ia pun menyelamatkan diri.

Dalam kejadian tersebut. selain hunian semi permanen, kebakaran juga menghanguskan satu sepeda motor milik penghuni. Kendati demikian, tidak ada korban luka maupun korban jiwa akibat musibah kebakaran ini.

Api yang melahap tiga unit bangunan rumah semi permanen berisi delapan kamar berhasil dipadamkan sekitar satu jam kemudian atau sekitar pukul 18.40 Wit. Lima unit pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. (ian)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved